3 Pendorong Kinerja Industri Manufaktur
jpnn.com, JAKARTA - Optimisme setelah pemilu, Ramadan, dan Lebaran diyakini membuat industri manufaktur dapat tumbuh lebih agresif pada kuartal kedua 2019.
’’Kami yakin lebih tinggi dari pertumbuhan industri di kuartal I yang mencapai 4,8 persen. Kami berharap bisa mendekati 5 persen,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin Haris Munandar di Jakarta, Minggu (26/5).
Menurut Haris, iklim usaha setelah pemilihan presiden dan anggota legislatif semakin baik setelah sebelumnya para investor memilih wait and see.
BACA JUGA: 2 Pendorong Utama Penjualan Elektronik Membaik
Bahkan, menjelang Lebaran, sebagian besar masyarakat membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman serta pakaian.
’’Konsumsi juga akan meningkat dengan adanya tunjangan hari raya (THR) serta gaji ke-13 bagi pegawai negeri sipil (PNS),” tuturnya.
Selain itu, peredaran uang ke daerah semakin kencang karena banyak masyarakat yang mudik atau pulang kampung.
’’Liburnya panjang sehingga orang bisa belanja lebih besar,’’ imbuhnya.
Optimisme setelah pemilu, Ramadan, dan Lebaran diyakini membuat industri manufaktur dapat tumbuh lebih agresif pada kuartal kedua 2019.
- Daikin Terapkan Standar dan Pengawasan Jepang di Pabrik AC Full-Scale Pertama di Tanah Air
- Manufacturing Indonesia 2024 Sukses Digelar, Dorong Daya Saing Industri
- Begini Cara Ericsson Dorong Transformasi Digital di Sektor Industri Manufaktur
- 3 Startup Ini Berhasil Mencuri Perhatian di Startup4Industry 2024
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- SSB Konsisten Lahirkan Tenaga Kerja Terampil untuk Bersaing di Industri Manufaktur