3 Penyuluh Pertanian Meninggal, Mujid: Mereka Belum Merasakan Gaji PPPK

3 Penyuluh Pertanian Meninggal, Mujid: Mereka Belum Merasakan Gaji PPPK
Abdul Mujid bersama istrinya yang sama-sama penyuluh pertanian yang lulus PPPK 2019. Foto: Mesya/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Kabar duka tengah menyelimuti para penyuluh pertanian khususnya yang sudah lulus PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja). Betapa tidak, tiga orang kawan seperjuangan meninggal berturut-turut dalam sepekan ini.

Ironisnya, mereka meninggal di saat menunggu NIP PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) dan SK yang kabarnya akan turun akhir bulan ini. 

"Kami sangat terpukul mendengar kabar dukacita ini. Tiga kawan kami sudah mendahului kami tanpa merasakan gaji pertama mereka sebagai PPPK," kata Pengurus Forum Komunikasi Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (FK THL TBPP) Abdul Mujid kepada JPNN.com, Selasa (26/1).

Yang menyayatkan hati mereka, satu di antaranya meninggal setelah sehari sebelumnya mendapatkan informasi NIP PPPK sudah diserahkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) kepada kepala daerah.

"Kami tidak tahu apakah karena saking gembiranya atau ada penyebab lainnya. Yang pasti kawan kami ini meninggal setelah mendapatkan kabar soal NIP sehari sebelumnya," cerita Mujid.

Mujid yang juga pengurus FK THL TBPP Kabupaten Mojokerto ini mengungkapkan, sebagai tanda rasa duka mendalam, penyuluh pertanian se-Jawa Timur membuka donasi sosial untuk diberikan kepada pihak keluarga atau ahli waris almarhum.

Dia menyebutkan, penyuluh yang meninggal adalah Kacung Iswandi dari Kabupaten Tuban, meninggal 21 Januari 2021.

Kemudian, Thomas Joko Heri Utomo, penyuluh Kabupaten Pasururan meninggal 24 Januari 2021. Dan, Katiyah, penyuluh Kabupaten Sampang meninggal 25 Januari 2021.

Penyuluh pertanian yang lulus PPPK tengah berdukacita karena tiga rekan seperjuangan mereka meninggal dalam sepekan terakhir ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News