3 Rekor Pendakian Gunung Everest Pecah, Nomor 3 Mengharukan
Zhang menyelesaikan pendakian Himalaya pada 24 Mei bersama dengan tiga pemandu ketinggian, dan kembali ke base camp pada Kamis kemarin.
Lahir di Chongqing, China barat daya, Zhang kehilangan penglihatannya pada usia 21 tahun karena glaukoma.
Dia terinspirasi oleh Erik Weihenmayer, pendaki Amerika buta yang mendaki Everest pada 2001, dan Zhang mulai berlatih di bawah bimbingan teman pemandu gunungnya Qiang Zi.
"Saya masih sangat takut, karena saya tidak dapat melihat ke mana saya berjalan, dan saya tidak dapat menemukan pusat gravitasi saya, jadi kadang-kadang saya merasa akan jatuh," kata Zhang.
“Namun, saya terus berpikir bahwa meski berat, kesulitan-kesulitan ini salah satu komponen pendakian yang harus dihadapi. Kesulitan dan bahaya adalah arti dari mendaki,” tuturnya. (reuters/antara/jpnn)
Nepal membuka kembali pendakian Gunung Everest pada April untuk orang asing, setelah ditutup tahun lalu karena pandemi.
Redaktur & Reporter : Adek
- Masih Energik Jelang Usia 60 Tahun, Meriam Bellina Akui Sering Naik Gunung
- Tokoh Perempuan Jawa Barat Eversti Nevalia dan Prabowo Subianto
- Bamsoet Ungkap Kisah Prajurit Kopassus di Era Prabowo Mendaki Puncak Everest
- Pekik Merdeka di Puncak Pulau Dewata Pada Hari Pertama 2022
- 7 Longest Indonesia: Khansa Syahlaa Taklukkan 3 Puncak Paling Menantang di Sulawesi
- Kabar Duka, Istri Karo Ops Polda Jabar Meninggal Dunia saat Mendaki Papandayan