3 Santriwati Tak Sadarkan Diri Dipijit Guru Pesantren, Belajar Tenaga Dalam Hanya Modus
jpnn.com, KABUPATEN BANDUNG - Kasus pencabulan tiga orang santriwati salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Bandung masih terus diselidiki polisi.
Kabidhumas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo mengatakan modus yang digunakan pelaku saat menjalankan aksinya adalah dengan berpura-pura mengajari tenaga dalam.
Dalam praktiknya, pelaku memanggil para korban untuk diajari tenaga dalam.
Namun, setelah beberapa saat, para korban diduga menjadi tak sadarkan diri hingga menjadi korban pencabulan.
"Kemudian dipijit-pijit punggung korbannya jadi tidak sadar, akhirnya dilakukan pencabulan pada saat tidak sadar tersebut," kata Ibrahim di Polda Jawa Barat, Bandung, Jawa Barat, Jumat (7/1/2022).
Menurut Ibrahim, terduga pelaku pencabulan tersebut merupakan oknum pengajar di salah satu pesantren yang ada di kawasan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Oknum pengajar itu diduga sebagai pelaku berdasarkan adanya laporan dari korban.
Namun sejauh ini, katanya, pihak Polresta Bandung yang menangani kasus tersebut masih belum menetapkan tersangka.
Kasus pencabulan terhadap tiga orang santriwati di Kabupaten Bandung masih terus diselidiki polisi.
- Pimpinan Ponpes Cabul Sembunyi di Plafon Sebelum Akhirnya Digulung Polisi
- Pelaku Pencabulan Santriwati di Serang Ditangkap, Bersembunyi di Plafon Rumah Warga
- Ponpes di Serang Porak-poranda Digeruduk Ratusan Warga, Dipicu Kasus Pencabulan Santriwati
- Bertarung di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono Tetap Mencoblos di Jawa Barat
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- BPTD: 1.000-an Bus Pariwisata di Jawa Barat Tidak Laik Jalan