3 Saran Penting dari Ekonom soal Langkah Seusai Larangan Ekspor CPO Dicabut
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan pemerintah perlu menyiapkan rencana ke depan setelah ekspor crude palm oil (CPO) dan minyak goreng dibuka.
Menurut Bhima, pemerintah harus bisa mengendalikan harga minyak goreng yang acuannya ialah mekanisme pasar.
Bhima khawatir pengusaha yang mengacu pada harga di pasar internasional menaikkan harga minyak goreng secara signifikan, khususnya minyak goreng kemasan.
"Selama aturan minyak goreng boleh mengacu pada mekanisme pasar maka harga yang saat ini rata-rata Rp 24.500 per liter di pasar tradisional dikhawatirkan bisa meningkat lebih tinggi," ujar Bhima kepada JPNN.com, Jumat (20/5).
Bhima mengusulkan tiga solusi yang sebaiknya segera dilakukan oleh pemerintah setelah pencabutan larangan ekspor dilakukan.
Pertama, Bhima menyarankan pemerintah menugaskan Perum Bulog dan beri kewenangan untuk ambil alih setidaknya 40 persen dari total distribusi minyak goreng.
Menurut Bhima, selama ini mekanisme pasar gagal mengatur margin yang dinikmati para distributor minyak goreng sehingga peran Bulog sangat dibutuhkan.
Nantinya, Bulog membeli dari produsen minyak goreng dengan harga wajar dan melakukan operasi pasar atau menjual sampai ke pasar tradisional.
Ekonom memberikan saran terkait langkah selanjutnya pasca larangan ekspor CPO dicabut
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Mulai Merangkak Naik
- Waspada, Minyak Goreng Palsu Beredar di Pasar Kota Bandung
- Memperkokoh Peran Bulog, Mengamankan Pangan Nasional
- 5 Pilihan Minyak Goreng yang Aman untuk Penderita Kolesterol Tinggi
- Jokowi Bilang Bakal Bisiki Prabowo Soal Hal Penting Ini