3 Sektor Ini Serap Kredit Hingga Rp 2.509 Triliun
Diikuti tabungan 31,02 persen dan giro 23,44 persen. ’’Pertumbuhan DPK ini juga di luar kebiasaan. Pertumbuhan DPK perbankan nasional pada tahun-tahun sebelumnya selalu tumbuh dua digit,’’ tambahnya.
Dia berharap kebijakan tax amnesty mampu menjadi stimulus agar banyak likuiditas atau dana segar bagi perbankan di tanah air.
’’Tanpa tax amnesty, perbankan di Indonesia sebetulnya sudah cukup sehat. Tapi, kami berharap dana repatriasi hasil program amnesti pajak bisa berhasil sehingga dapat membantu kondisi likuiditas perbankan yang lebih longgar,’’ tuturnya.
Namun, lanjut dia, penyaluran kredit juga bergantung pada kondisi sektor riil. Stimulus dari pemerintah melalui paket kebijakan ekonomi akan turut mendorong pertumbuhan kredit pada akhir tahun. ’’Kalau sektor riil bertumbuh, otomatis kredit juga akan naik. Ini yang akan mendorong pertumbuhan kredit,’’ jelasnya.
Di sisi lain, dari sisi penyaluran kredit, perbankan masih mengandalkan sektor rumah tangga, perdagangan besar, dan industri pengolahan.
Tercatat hingga semester pertama 2016 ketiga sektor tersebut telah menyerap kredit Rp 2.509,5 triliun atau 60,21 persen dari total penyaluran kredit perbankan nasional sebesar Rp 4.168,31 triliun. ’’Konsumsi atau daya beli masyarakat mulai membaik seperti kredit kendaraan bermotor dan properti,’’ paparnya. (dee/c15/sof/jos/jpnn)
MALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih menaruh optimisme besar terhadap penyaluran kredit perbankan. OJK yakin perbankan di tanah air
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Hasil Uji Lab Lemigas Menyatakan Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas