3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka

3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
Suasana di depan SMKN 4 Semarang, Selasa (26/11). Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN

jpnn.com - SEMARANG - Tiga siswa SMKN 4 Semarang, yakni Gamma, Adam, dan Satria menjadi korban penembakan anggota Polrestabes Semarang Bripka R.

Gamma meninggal dunia karena luka tembak di pinggul kanan, sedangkan Adam dan Satria tertembak di tangannya.

Tiga siswa tersebut selama ini dikenal oleh tetangga dan pihak sekolah sebagai anak dengan pribadi yang baik.

Satria dikenal saleh, sering mengaji di sebuah pondok pesantren dekat rumahnya di RT 004, RW 002, Kelurahan Jrakah, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah.

JPNN berkunjung ke rumah Satria setelah insiden. Sepi. Saat pintu rumah diketuk pun tak ada yang merespons dari dalam. Keluarga Satria berpesan kepada Aris Widarto, Ketua RT 004 RW 002 bahwa tidak ingin diganggu terlebih dulu.

Siswa kelas XI Teknik Ketenagaan Listrik itu telah pulang ke rumahnya pada Selasa (26/11) pagi. Sebelumnya dia sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugu Kota Semarang.

"Mas Satria biasa ikut mengaji di Pondok Pesantren Daarun Najaah sehabis Isya. Dia pun jarang keluar malam juga," kata Aris.

Satria tinggal bersama orang tuanya dalam rumah petak yang terletak di dalam gang. Ayahnya menjual kerupuk hingga sopir mobil boks, sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga.

Tetangga dan pihak sekolah menceritakan kepribadian tiga siswa SMKN 4 Semarang yang ditembak Bripka R.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News