3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
Aris mengaku tak percaya Satria disebut terlibat kelompok gangster remaja atau biasa disebut kreak yang terlibat tawuran, hingga ditembak oleh Bripka R pada Minggu (24/11) dini hari.
"Menurut saya tidak benar. Kalau di sini Mas Satria itu baik, sering mengaji, dan juga rajin membantu orang tuanya jual kerupuk. Keliling jualannya," ujar Aris.
Apa yang disampaikan Aris juga dibenarkan oleh warga lainnya yang enggan disebutkan namanya, Satria tidak pernah neko-neko.
"Sehari-hari Mas Satria tidak pernah dolan. Paling di lingkungan sini saja, memang tidak santri, tetapi sering ke pondok (Daarun Najaah, red)," katanya.
Selain Satria, korban lainnya yang selamat adalah Adam. JPNN pun mengunjungi rumah Adam di Jalan Karonsih Timur Raya III RT 006, RW 005, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.
Adam tinggal bersama neneknya. Ketika mengetuk pintu, neneknya enggan ditemui. Hanya menyampaikan Adam tak berada di rumah.
Menurut Ketua RT 006, RW 005 Wakimin, Adam merupakan remaja yang dikenal baik dan tidak pernah bermasalah dengan hukum, termasuk terlibat tawuran.
"Kalau Lebaran, dia juga suka ikut jaga malam. Mas Adam aktif sebagai remaja masjid," ujar Wakimin yang mengaku kaget mendengar berita bahwa Adam terlibat tawuran, terlebih menggunakan senjata tajam.
Tetangga dan pihak sekolah menceritakan kepribadian tiga siswa SMKN 4 Semarang yang ditembak Bripka R.
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Kapolrestabes Semarang Disorot soal Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi
- Siswa SMKN 4 Semarang Korban Penembakan Oknum Polisi Terlibat Tawuran?
- Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang: Keterangan Siapa yang Benar?
- Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kombes Irwan Sebut Ada Tawuran