3 Strategi BRI dalam Menjamin Keamanan Data Nasabah
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha yang mengungkapkan pihaknya telah menggunakan AI (artificial intelligence) guna memahami pola fraud & threat yang terjadi.
Pasalnya, di era digital saat ini, ancaman siber selalu berkembang dan berusaha untuk mengeksploitasi sekecil apa pun celah yang ada.
Perbankan menyadari perlunya evaluasi dan memahami apa vulnerability yang dimiliki, pola, dan tren apa yang dilakukan oleh para fraudster untuk melakukan kejahatan perbankan.
Hal itu ditujukan agar BRI dapat memberikan tindakan preventif serta respons yang cepat dan tepat untuk menghadapi risiko-risiko kejahatan siber seperti upaya pencurian data.
“Dalam pemilihan teknologi yang digunakan BRI memilih melalui metode yang tepat dengan mempertimbangkan hasil kajian dan analisa risiko. Sehingga teknologi yang digunakan untuk melindungi data nasabah merupakan teknologi yang dapat meminimalisir risiko kebocoran data”, ungkap Arga di Jakarta, Sabtu (18/6).
Menurutnya, BRI telah memiliki tata kelola yang baik mengacu kepada standar internasional yang menjadi acuan industri untuk keamanan.
Selain itu BRI juga melakukan serangkaian tahapan pengecekan keamanan dari setiap teknologi yang akan digunakan sehingga dapat meminimalisir celah yang mungkin terjadi.
Arga menjelaskan bahwa BRI telah melakukan berbagai upaya guna menjamin kemanan data nasabah, baik dari segi people, process, maupun technology.
BRI menggunakan AI (artificial intelligence) guna memahami pola fraud & threat untuk mengamankan data dan mencegah penipuan pada nasabah
- Gelar Aksi Damai, Nasabah Wanaartha Life Desak Pengembalian Dana
- Feedloop AI Dorong Transformasi Operasional Hukum
- Achieva Edu, Platform Lead Generation AI Pertama untuk Sektor Pendidikan
- Spirit BRI Life di Usia ke-37 Tahun
- FWD Insurance Luncurkan Tomorrow Protection, Banyak Keunggulannya
- Pengguna AI dan Crypto Makin Meluas, Edukasi Jadi Fokus Utama PINTU