3 Sukarelawan Wanita ini Punya Pengalaman Hebat Menangani COVID-19
Ada keingian yang begitu kuat untuk menolong dan melayani masyarakat.
Keputusan menjadi sopir ambulans untuk pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang sempat ditentang orang tua, tetapi niatnya sudah bulat.
Bukan hal mudah menjadi sopir ambulans, apalagi harus mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak nyaman dan membuatnya sulit bergerak.
"Rasanya deg-degan, harus memastikan tidak boleh ada gap (di APD agar tidak terinfeksi)," kata Ika.
Setengah hari memakai APD membuat keringatnya mengucur deras, ditambah lagi tubuhnya yang kecil harus lihai mengemudi di kendaraan yang tidak dilengkapi power steering.
"Berat, butuh tenaga dan badanku kecil. Harus juga memakai hazmat dan google yang membuat badan susah bergerak," katanya.
Sementara itu, Hana Krismawati mengabdi di Papua sebagai bagian dari peneliti.
Minatnya untuk meneliti dimulai sejak kecil karena banyak membaca buku-buku fiksi ilmiah.
Tiga sukarelawan wanita ini punya pengalaman hebat dalam membantu menangani krisis pandemi COVID-19.
- Kesaksian Sopir Ambulans tentang Kondisi Brigadir J, Bikin Merinding
- Kesaksian Sopir Ambulans Pengevakuasi Brigadir J, 2 Kali Kaget, Ada Darah Segar
- Sopir Ambulans Sebut Jenazah Brigadir J Sempat Dibawa ke IGD RS Polri
- Sopir Ambulans di Gowa Dikeroyok Remaja, Polisi Bergerak
- Ambulans Masuk Jurang Malam Hari, Sopir Bertahan Semalaman Seorang Diri
- Video Sopir Ambulans Berdurasi 22 Detik Viral, Polisi Turun Tangan