3 Sukarelawan Wanita ini Punya Pengalaman Hebat Menangani COVID-19

3 Sukarelawan Wanita ini Punya Pengalaman Hebat Menangani COVID-19
Sukarelawan sopir ambulans RS Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Ika Dewi Maharani. (ANTARA/Satgas COVID-19)

Profesi peneliti bukanlah profesi yang familier di keluarganya yang kebanyakan berdagang untuk mencari nafkah.

Rasa penasaran terhadap dunia yang belum diketahui membuatnya memutuskan untuk jadi peneliti.

Memiliki latar belakang ilmu biologi, Hana yang bekerja di Balai Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Puslitbangkes) Papua merasakan tantangan besar ketika harus memerangi COVID-19 di ujung timur Indonesia.

Tantangan pertama memastikan semua sampel dan spesimen yang dikirimkan ke laboratorium dalam kondisi yang baik walau pengirimannya melewati medan geografi yang menantang.

Ketersediaan peralatan mumpuni harus didapatkan dari pulau Jawa bahkan luar negeri, sementara dia harus menghadapi kebijakan penutupan bandara di Papua demi mencegah penyebaran virus.

Dia menuturkan, sehari sebelum bandara ditutup terbang ke Jakarta untuk mencari barang-barang yang diperlukan dalam bekerja, termasuk APD.

"Saya harap pandemi menjadi momen bagi pemerintah untuk membuat terobosan di semua aspek, momen memperkuat sektor riset dan teknologi karena riset dan teknologi yang tangguh bisa memudahkan saat menghadapi krisis."

Cerita lain datang dari Debryna yang tergabung sebagai dokter di rumah sakit Wisma Atlet Kemayoran.

Tiga sukarelawan wanita ini punya pengalaman hebat dalam membantu menangani krisis pandemi COVID-19.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News