3 Tahun Pemerintahan Jokowi, Begini Kondisi Ekonomi
jpnn.com, JAKARTA - Masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) genap tiga tahun pada 20 Oktober 2017.
Di tengah prospek ekonomi global yang belum menentu, sejumlah indikator makro memang masih cukup menjanjikan. Namun, bukan berarti capaian itu tanpa cela.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira menuturkan, kendati pertumbuhan ekonomi masih cukup baik, indikator seperti angka kemiskinan dan kesenjangan masih tinggi.
Gini ratio dalam tiga tahun terakhir mengalami stagnasi sehingga masih berada di angka 0,39.
Bahkan, jumlah penduduk miskin per Maret tahun ini justru bertambah 6.900 orang. ”Kemudian, share PDB Pulau Jawa masih di atas 55 persen. Hal itu menunjukkan ketimpangan spasial masih lebar antara Jawa dan luar Jawa,” terangnya kemarin.
Bhima mengapresiasi pembangunan infrastruktur yang cukup agresif. ”Tapi, implementasi di lapangan harus diubah. Kerja sama dengan swasta kecil di daerah bisa dilakukan untuk mendorong efektivitas pembangunan infrastruktur,” ujarnya.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, dalam waktu tiga tahun, pertumbuhan ekonomi sampai pemerataan tumbuh positif.
Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu menguraikan, ada beberapa indikator makro yang menunjukkan ekonomi Indonesia terus membaik.
Tiga tahun pemerintahan Jokowi, sejumlah indikator makro memang masih cukup menjanjikan. Namun, bukan berarti capaian itu tanpa cela.
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- Konon Inilah Penyebab Pengangguran di Palembang
- Debat Pilgub Jateng: Andika Sebut Indeks Demokrasi dan Pelayanan Publik Menurun