3 Tips Menghadapi Inflasi dari Grant Thornton Indonesia, Milenial Wajib Tahu!
jpnn.com, JAKARTA - Bank Dunia (World Bank) menyatakan kenaikan suku bunga di seluruh dunia untuk penanganan inflasi, berisiko menyebabkan resesi global dan krisis keuangan.
Beberapa negara di berbagai belahan di dunia seperti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Uni Eropa, hingga Jepang menjadi wilayah yang sangat berisiko.
Risiko global pertama yang berpotensi mendorong ekonomi ke jurang resesi adalah inflasi tinggi. Harga komoditas energi dan pangan terlihat masih terus naik dan bertahan di level tinggi.
Melonjaknya inflasi tentunya juga mempengaruhi milenial terutama dalam hal finansial.
Kepala Investasi di Smead Capital Management Bill Smead mengatakan milenial menjadi salah satu penyebab inflasi di Amerika Serikat.
Sebab, perilaku milenial yang selalu membelanjakan uangnya untuk membeli rumah, kendaraan, dan aset lainnya yang ternyata semakin mendorong kenaikan harga di Amerika.
Berbeda dengan milenial di Indonesia, berdasarkan sebuah studi “Indonesia Gen Z and Millennial Report 2020” yang dirilis oleh institusi Alvara Research 1, mengungkapkan sebagian masyarakat urban milenial di berbagai kota di Indonesia mengakui, mereka sulit menabung atau berinvestasi.
Hal itu karena rata-rata pengeluaran rutin bulanan mereka, terutama yang berusia 25 - 40 tahun, menghabiskan sebesar 57 persen dari total pemasukan.
Bank Dunia (World Bank) menyatakan kenaikan suku bunga di seluruh dunia untuk penanganan inflasi, berisiko menyebabkan resesi global dan krisis keuangan.
- Sebegini Nilai Investasi Terbaru di IKN, Bikin Kaget
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis
- 59% Gen Z dan Milenial Gunakan Paylater untuk Atur Cash Flow
- Forum Pemuda Indonesia-China: Generasi Muda Jadi Jembatan Kerja Sama
- Tak Hanya untuk UMKM, BRIncubator Punya Misi Besar untuk Ekonomi Lokal