30 BUMN Integrasikan Data Perpajakan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian BUMN menargetkan 30 perusahaan pelat merah dapat mengintegrasikan data perpajakan mereka dengan Direktorat Jenderal Pajak pada akhir tahun ini.
Menteri BUMN Rini M. Soemarno mengatakan, sistem itu diharapkan bisa membuat pembayaran pajak tepat waktu.
’’Tidak ada laporan setahun atau dua tahun yang akan datang (BUMN, Red) kena denda serta tidak menggerus laba dan tetap bisa membayarkan dividen,’’ ujar Rini di Kementerian Keuangan, Rabu (21/2).
Rini menambahkan, 30 perusahaan pelat merah tersebut selama ini berkontribusi terhadap 90 persen pendapatan BUMN.
’’Dengan begitu, pemerintah bisa melakukan kontrol lebih baik ke BUMN. Ke depan, ada hal-hal yang harus kami perbaiki secara terus-menerus,’’ imbuh Rini.
Untuk tahap pertama, PT Pertamina (Persero) secara sukarela memberikan akses kepada Ditjen Pajak untuk masuk dalam sistem informasi perusahaan, termasuk data pembelian dan penjualan, pembayaran gaji, serta transaksi dengan pihak ketiga lainnya.
Ada juga otomasi pelaksanaan kewajiban perpajakan melalui fasilitas e-faktur, e-buptput (bukti potong/pungut), e-billing (pembayaran), dan e-filling (pelaporan SPT) secara real time.
Awalnya, pemerintah ingin praktik itu dilakukan delapan BUMN besar di Indonesia.
Kementerian BUMN menargetkan 30 perusahaan pelat merah dapat mengintegrasikan data perpajakan mereka dengan Direktorat Jenderal Pajak pada akhir tahun ini.
- Perhutani Hadirkan Posko Mudik BUMN 2025 di Pelabuhan Batam & Baubau
- Aset BUMN Tak Cukup Tutupi Utang, Pengamat: Ini Tanda Bahaya Serius
- Gelar Program Mudik Gratis 2025, Bank Mandiri Lepas 8.500 Pemudik dengan 170 Bus
- Kementerian BUMN Lepas Peserta Mudik Gratis dengan 200 Kota Tujuan
- Yusuf Permana Dicopot dari Jajaran Komisaris BNI
- PNM Dukung Program Mudik Aman Sampai Tujuan BUMN 2025