30 Hari Rusia Menginvasi Ukraina, Putin Sudah Dapat Apa?

30 Hari Rusia Menginvasi Ukraina, Putin Sudah Dapat Apa?
Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan mulai frustrasi dan paranoid gara-gara perkembangan invasi terhadap Ukraina. Foto: Reuters

Dari video itu terlihat dua kapal perang menjauhi sebuah kapal yang terbakar. Satu dari dua kapal yang menjauh itu berlayar dengan haluan yang sedang dilalap api.

Sehari setelahnya pada Jumat (25/3), Rudskoy menyatakan fase pertama "operasi khusus" di Ukraina sudah selesai dan Rusia kini fokus mempertahankan wilayah Donbas di Ukraina timur.

Para analis militer menyebut pernyataan tersebut merupakan upaya Moskow menutupi kegagalan Rusia di Ukraina.

Rusia bahkan sudah kehilangan tujuh jenderal yang menyingkap adanya masalah moral bertempur dalam pasukannya, sampai-sampai jenderal pun terpaksa berada di garis depan.

Dengan menyatakan fokus ke Donbas, Putin berusaha menyelamatkan muka agar tak terkesan kalah di Ukraina. Ini karena fondasi kekuasaan Putin dibangun di atas citra penguasa yang tak pernah kalah.

Jika citra itu rusak, maka posisi kekuasaan Putin bisa terancam, apalagi gerakan anti perang di dalam negeri Rusia ternyata tak bisa dibungkam oleh tindakan keras dan ancaman penjara.

Tapi langkah itu pun bisa menunjukkan bahwa Putin telah mengambil keputusan cerdik yang memupus anggapan bahwa dirinya adalah pemimpin yang nekat melakukan apa saja, termasuk menggunakan senjata nuklir dan kimia.

Sepertinya Putin juga menyadari tindakannya tak mendapatkan dukungan luas di dalam negeri sehingga harus berperang di dua front sekaligus: Ukraina dan opini publik di dalam negeri.

Sudah 30 hari berlalu sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukannya menginvasi Ukraina, ribuan nyawa melayang, jutaan orang mengungsi, untuk apa?

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News