30 Imigran Kabur, Sebagian Besar Korban Kapal Tenggelam

30 Imigran Kabur, Sebagian Besar Korban Kapal Tenggelam
30 Imigran Kabur, Sebagian Besar Korban Kapal Tenggelam
"Ketika itu, imigran yang mayoritas dari Iran berbuat onar. Di hari pertama, ada yang sempat membakar kasur. Itu mereka lakukan karena stres," terang Arifin. Jika hal seperti itu terjadi, petugas hanya bisa menenangkan suasana. Petugas membujuk mereka supaya tidak berbuat onar sambil menjanjikan bahwa perjalanannya sedang diproses.

Petugas juga mencatat imigran dari Iran yang sering berbuat onar. Mereka sering tidak cocok dengan imigran asal negara lain. Tak ayal, pihak rudenim di Raci, pernah mengajukan permohonan kepada keimigrasian Jawa Timur agar memindahkan mereka ke rudenim yang lain.

Sudah berkali-kali pula, kata Arifin, petugas di Rudenim Surabaya di Raci dibuat kesal oleh imigran asal Iran. "Tetapi, sekali lagi, petugas tidak punya kewenangan menindak dengan sikap keras. Petugas hanya bisa membujuk supaya mereka tidak berbuat onar," tutur Arifin. Itulah mengapa petugas di rudenim tidak dibekali senjata walaupun sejenis tongkat sekalipun.

Terkait kaburnya 30 imigran dari Rudenim Surabaya di Bangil, Arifin menegaskan bukan hanya kesalahan petugas. "Jumlah petugas di tempat kami memang kurang dan jumlah imigran terlalu banyak," ucapnya. (fun/aad/jpnn/c4/nw)
Berita Selanjutnya:
Warga Terserang Penyakit

PASURUAN - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Surabaya di Raci, Bangil, Pasuruan, Jatim, kecolongan. Sebanyak 30 tahanan, yang sebagian merupakan imigran


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News