30 Juta warga Amerika Menganggur, Donald Trump Malah Sibuk Serang Tiongkok
Peningkatan tajam dalam jumlah kematian memicu kekhawatiran jika negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Amerika Latin itu akan segera menjadi pusat penularan terbanyak virus corona berikutnya.
Presiden Bolsonaro, yang sejak awal menentang aturan diam di rumah terkait COVID-19 mengatakan biaya ekonomi lebih besar daripada bahaya virus yang ia sebuah hanya "flu kecil".
Dia menganjurkan untuk mengisolasi para orang berusia tua dan membiarkan orang muda tetap bekerja.
"Maaf, orang akan mati juga, mereka akan mati, begitulah hidup," katanya pada bulan Maret.
"Kita tidak bisa menghentikan pabrik mobil karena adanya kematian akibat kecelakaan lalu lintas," tambahnya.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di dunia lewat situs ABC Indonesia
Presiden Amerika Serikat Donald Trump terus menyerang Tiongkok dengan menyebut dirinya sudah melihat bukti bahwa virus corona berasal dari sebuah institut virologi di Wuhan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Debat Pilgub Banten, Paslon Nomor Urut 1 & 2 Adu Gagasan Soal Pengentasan Pengangguran
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis