30 Persen Melek Huruf Balik Lagi Buta Huruf
Kamis, 08 September 2011 – 19:37 WIB

30 Persen Melek Huruf Balik Lagi Buta Huruf
Wartanto mengungkapkan, mereka yang telah bebas buta aksara dapat kembali lagi menjadi buta aksara karena kurangnya pembinaan dan tindak lanjut. Dia mencontohkan, setiap hari masyarakat masih menggunakan bahasa ibu dan kurang menggunakan bahasa Indonesia. Akhirnya kemampuan bahasanya turun lagi. "Kondisi lingkungannya kurang mendukung orang yang bebas buta aksara untuk menyalurkan kemampuannya supaya meningkat menjadi buta aksara kembali," imbuhnya.
Wartanto menyebutkan, berdasarkan data hasil evaluasi hampir 30 persen mereka yang sudah melek aksara kembali buta aksara lagi karena kurang memperoleh pembinaan. "Daerahnya bisa saja terjadi di kota, tetapi rata-rata terjadi di daerah pedesaan dan sarana dan prasarana dan dukungan pembinaan terbatas," ujarnya.
Pemerintah, kata Wartanto, melakukan berbagai program agar penduduk yang sudah melek aksara dapat meningkatkan kemampuan mengenal aksara dan pengetahuan dasar. Dia menyebutkan, langkah yang ditempuh adalah membuat buku atau buletin, mendirikan taman bacaan masyarakat (TBM), dan menggandeng organisasi mitra seperti PKK, Aisyiyah, Kowani, Dharma Wanita, dan Muslimat NU.
"Pemberantasan buta aksara tidak hanya di desa, tetapi di tempat keagamaan seperti masjid, geraja, dan kelenteng. Kami tidak membayar mereka, tetapi dana yang diberikan untuk proses pembejaran," katanya. (Cha/jpnn)
JAKARTA--Pemerintah pusat mengklaim serius menuntaskan buta aksara penduduk usia 15-44 tahun. Anggota masyarakat yang sebelumnya buta huruf dibina
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 28 PTN Top Siapkan 17.909 Kursi Jalur SMMPTN-Barat 2025
- Ini Tujuan Bea Cukai Kenalkan Peran dan Fungsinya Kepada Murid TK hingga SMK
- ELSA Bangun Kolaborasi Dunia Industri dan Akademik, Gelar Campus Visit ke Jogja
- Mendikdasmen Ungkap Pesan Penting Prabowo soal Kualitas Pendidikan Dasar
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda