30 Persen Siswi Terlibat Prostitusi

30 Persen Siswi Terlibat Prostitusi
30 Persen Siswi Terlibat Prostitusi
"Mereka (pelajar) awalnya tergoda dengan gaya dan penampilan temannya tergolong hidup dalam kemampuan membeli semua barang keperluan dengan mudah, itu yang membuat penarik temannya menjadi ikut masuk jurang lembah prostitusi ini," ungkapnya.

Untuk mengetahui ciri-ciri pelajar yang sudah masuk kedalam jaringan prostitusi pelajar menurut Lapan dikatakan penampilan mereka menarik, wajah ber-make up dan menggunakan telephone seluler yang mahal. Kebanyakan mereka dari kalangan keluarga pra sejahtera (kurang mampu), karena tidak mendapat uang cukup untuk memenuhi kebutuhan dari orang taunya. Mereka lantas terjerat ke lembah hitam.

"Di sekolah, biasanya pelajar perempuan yang masuk ke dalam jaringan prostitusi itu tidak masuk pada hari Sabtu dan ada juga pada hari Senin-nya mereka juga tidak masuk sekolah. Itu dikarenakan anak ayam diboking oleh om-om untuk waktu yang panjang," ungkapnya.

Bahkan dari mereka akan menipu keluarga serta orang tuanya dengan alasan menginap di rumah teman untuk melakukan tugas sekolah. Ada juga mereka setiap hari Sabtu membawa perlengkapan pakaian rumah untuk ganti baju usai pulang sekolah.

TEBING TINGGI- Sebanyak 30 persen pelajar setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Tebingtinggi terlibat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News