30 Persen Warga Jakarta Meninggal Akibat Serangan Jantung
Selasa, 01 Juli 2014 – 02:28 WIB
Gaya hidup tidak sehat ternyata menjadi pemicu utama meningkatnya masyarakat penderita jantung di Jakarta. Diperkirakan hampir 30 persen dari total warga Ibukota meninggal akibat terkena serangan jantung.
"Perubahan gaya hidup sangat berpengaruh dengan penyakit jantung," ujar salah satu dokter di Rumah Sakit Sahid Sahirman, Yusrahma Nurina, Senin (30/6).
Sayangnya, terang Nurina, hanya 1 persen yang mendapatkan pengobatan dan tindakan medis yang tepat. Keterbatasan fasilitas menjadi salah satu pemicu utama tingginya angka kematian akibat serangan jantung. Rumah Sakit Harapan Kita milik pemerintah kerap dibanjiri pasien.
Untuk itu, pihak swasta diimbau untuk ikut berpartisipasi dalam menyediakan rumah sakit yang berstandar tinggi untuk melayani pasien dengan penyakit jantung. Namun, rumah sakit juga harus mampu menyediakan harga yang mampu dijangkau oleh segala lapisan masyarakat.
Gaya hidup tidak sehat ternyata menjadi pemicu utama meningkatnya masyarakat penderita jantung di Jakarta. Diperkirakan hampir 30 persen dari total
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS