300 Ha Lahan Kekeringan, Petani Meradang
jpnn.com - BANYUWANGI - Merasa keluhannya tidak pernah direspons pemerintah, warga Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, kemarin (30/9) meradang. Mereka protes lantaran Dam Karang Tambak yang jebol pada 2012 sampai sekarang belum diperbaiki.
Jebolnya bendungan tersebut berdampak terhadap ratusan hektare lahan milik petani. Suplai air ke lahan pertanian seluas 300 hektare (ha) macet total. Ribuan petani menjerit karena lahan pertanian kering.
Sebenarnya, pasca jebolnya bendungan tersebut, pemerintah desa mengajukan permohonan kepada Pemkab Banyuwangi. Namun, pengajuan itu hingga kini belum direspons. ''Sudah kami laporkan secara tertulis,'' ujar kepala desa setempat, Riyono, kemarin.
Dia menyebutkan, para petani tidak bisa menanam padi gara-gara tidak ada air. Padahal, air menjadi kebutuhan mutlak untuk menanam padi. "Sekitar 300 hektare sawah terpaksa tidak ditanami," ungkapnya.
Kekeringan itu mengakibatkan ribuan warga tidak bisa menikmati hasil panen. Warga mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah."Sekitar 1.600 kepala keluarga (KK) dan 6.000 jiwa mengeluh," terangnya.
Menurut dia, warga sudah berupaya memperbaiki bendungan yang jebol tersebut dengan cara swadaya. Tetapi, upaya itu belum maksimal. (ton/c1/aif/JPNN)
BANYUWANGI - Merasa keluhannya tidak pernah direspons pemerintah, warga Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, kemarin (30/9) meradang. Mereka protes
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gunung Ibu Erupsi 2 Kali, Lontarkan Abu Setinggi 500 Meter
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Puluhan Rumah di Palabuhanratu Sukabumi Rusak Akibat Abrasi Pantai
- 391 Peserta Ikuti SKB CPNS Kota Bengkulu
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja