300 Pendidik Indonesia Siap Integrasikan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran

300 Pendidik Indonesia Siap Integrasikan Artificial Intelligence dalam Pembelajaran
Pendiri dan Direktur Pelaksana REFO Pepita Gunawan (ketiga dari kiri) didampingi Jeff Lee (kiri), Steven Sutantro (kedua dari kiri), Miklos Sunario (tengah), Dr. Égo Obi (ketiga dari kanan), Adi Iskandar (kedua dari kanan), dan Devi Yulianty (kanan) berfoto bersama dalam kegiatan IFLS 2024 di Gading Serpong, Foto: dok IFLS

“Penjelasan dan ide-ide yang dibagikan mungkin tampak sangat sederhana, tetapi sebenarnya itulah yang penting. Penggunaan studi kasus works really well bagi kita untuk belajar lebih banyak. Hal ini sangat membantu saya dalam memberikan masukan kepada sekolah saya tentang bagaimana membuat kebijakan AI, poin-poin penting apa saja yang perlu diperhatikan, dan langkah-langkah untuk melakukannya,” ujar Melissa Setyawan, peserta dari Sekolah Ciputra Surabaya.

 Melalui kegiatan ini, REFO bertujuan menciptakan masa depan pendidikan yang lebih inklusif dan berkualitas melalui pemanfaatan teknologi, terutama AI. Dengan berkembangnya AI dan alat digital lainnya, peserta didik di Indonesia dapat memiliki akses yang lebih luas ke materi belajar yang personal dan disesuaikan dengan kebutuhan. REFO juga mendorong adopsi teknologi AI dalam sistem pendidikan Indonesia, dan mempersiapkan generasi masa depan yang siap menghadapi tantangan global.

Pepita Gunawan menyatakan bahwa IFLS merupakan langkah nyata untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan di Indonesia. "Kami percaya bahwa AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita, dan acara ini adalah kesempatan untuk mengembangkan strategi serta kemitraan baru yang akan mendorong perubahan positif,” pungkas Pepita

AI bisa membantu untuk mempersonalisasi pembelajaran, sehingga meningkatnya student engagement.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News