3000 Ton Mangan Milik Primkopad Ditahan
Jumat, 13 Mei 2011 – 00:32 WIB
Terpisah, Dir Pol Air Polda NTT, Kombes Pol Purwoko Yudianto mengatakan, pihak polisi perairan Polda NTT belum mengetahui aktivitas kapal dengan muatan mangan tersebut. Namun, bila sudah melakukan pelayaran dan tanpa dokumen resmi maka akan segera ditindak sesuai dengan aturan yang berlaku. "Pol Air belum bisa melakukan penindakan karena aktivitas kapal ini belum diketahui namun polisi akan melakukan penyelidikan," ujarnya.
Baca Juga:
Kepala Adpel Tenau-Kupang, Tisno Sucahyo mengatakan, pihak Adpel Kupang sementara ini masih melakukan perampungan dokumen keberangkatan mangan yang rencananya akan diekspor ke China tersebut.
Ia menjelaskan Adpel Tenau Kupang akan melakukan verifikasi dokumen baik dari Dinas Pertambangan NTT, Bea Cukai, owner atau pemilik serta surveyor. "Lembaga surveyor Indonesia masih melakukan pendataan untuk kemudian dilakukan verivikasi di Adpel Tenau Kupang. Kalau semua dokumen keberangkatan sudah lengkap maka kapal baru akan diberangkatkan karena Adpel tidak akan bertanggung jawab secara hukum bila kemudian keberangkatan barang maupun kapal tersebut bermasalah secara hukum," tandasnya.
Sementara Ketua Komisi A DPRD NTT, Servas mengatakan penahanan mangan tersebut karena dokumen yang tidak lengkap. Hal ini juga sebagai akibat ketidakpahaman terhadap isi undang-undang pertambangan. "Itu karena kita tidak serius melihat persoalan tambang di NTT yang penuh kontroversial," katanya.
Servas berharap aparat kepolisian melakukan proses hukum kasus ini sampai tuntas jangan sampai ada pihak yang diproses sampai tuntas namun ada yang justru dilepas alias dibebaskan. Hal ini dikuatirkan menimbulkan kecemburuan di tingkat masyarakat.
KUPANG - Sebanyak 3.000 ton mangan tanpa dokumen alias ilegal milik badan usaha Primkopad (Primer Koperasi Angkatan Darat), Kamis (12/5) ditahan
BERITA TERKAIT
- Sesal Bupati Blora Soal Bentrokan PP vs GRIB Jaya: Kami Ingin Aman & Kondusif
- Ada Demo Honorer, Pak Kaban: Yakinlah, Semua jadi PPPK Paruh Waktu
- BPBD Riau Tak Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Kampar, Ini Alasannya
- 10 Perusahaan Raih Padmamitra Award 2024 dari 7 Kategori yang Diperlombakan
- Terima Kunjungan Murid SD Mentari, Francine Widjojo Contohkan Traktir Kucing Jalanan
- Momen Brigjen Jossy Jadi Pelipur Lara Warga Kampar di Tengah Bencana Banjir