3.016 Pengungsi Terancam Kelaparan
Rabu, 14 September 2011 – 08:24 WIB
AMBON -- Bentrok massa di Kota Ambon, Minggu (11/9) menimbulkan gelombang pengungsi, khususnya di daerah perbatasan. Masyarakat dari dua kelompok yang sebelumnya berbaur setelah kerusuhan tahun 1999 lalu, terpaksa harus mengungsi menghindari jatuhnya korban. Ribuan warga memilih mengungsi dengan membawa harta bendanya. Bahkan karena panik dengan kerusuhan yang terjadi tiba-tiba, sejumlah warga hanya mengungsi dengan pakaian yang melekat di badannya. Kondisi pengungsi di tempat-tempat pengungsian dadakan itu sunggu memprihatinkan. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih dan MCK. Akibatnya, banyak yang mengaku belum mandi sejak pecahnya kerusuhan. Yang menyedihkan, sebagian besar pengungsi terancam kelaparan karena terbatasnya uang yang dimiliki. Mereka hanya mengandalkan uluran tangan dari warga lain dan pemerintah daerah.
Pantauan Ambon Ekpres (Grup JPNN) ratusan jiwa memilih mengungsi di beberapa lokasi. Pengungsi dari kawasan Mardika menempati gedung sanggar kegiatan belajar di Belakang Soya. Ratusan pengungsi dari Talake, Waringin menempati gedung Gereja Rehobot di kawasan Batu Gantung. Ratusan pengungsi dari Talake dan Waringin juga menempati Masjid Jami"e di Jalan Sultan Babulah.
Baca Juga:
Beberapa pengungsi juga menempati lokasi pusat penjualan pakaian bekas di kawasan Mardika. Ratusan pengungsi juga memilih menetap di rumah keluarga atau kerabatnya di Kota Ambon. Mereka yang mengungsi karena rumahnya hancur dan ada yang memilih mengungsi karena merasa terancam akibat belum kondusifnya kondisi keamanan.
Baca Juga:
AMBON -- Bentrok massa di Kota Ambon, Minggu (11/9) menimbulkan gelombang pengungsi, khususnya di daerah perbatasan. Masyarakat dari dua kelompok
BERITA TERKAIT
- Gadis Asal Tasikmalaya yang Hilang Ditemukan di Brebes, Begini Ceritanya
- Bea Cukai Malang Menggagalkan Pengiriman 414.920 Batang Rokok Ilegal
- Puskesmas Jomin Terima Ambulans Modern dari Peruri
- Edarkan Narkoba di Muara Enim, Pria Ini Akhirnya Ditangkap
- Farhan Upayakan Penerbangan Komersil Bandara Husein Sastranegara Aktif Lagi
- Pak Ihsan Menyinggung Honorer jadi PPPK Paruh Waktu, Minta Tambahan Anggaran