3.016 Pengungsi Terancam Kelaparan

3.016 Pengungsi Terancam Kelaparan
3.016 Pengungsi Terancam Kelaparan
AMBON -- Bentrok massa di Kota Ambon, Minggu (11/9) menimbulkan gelombang pengungsi, khususnya di daerah perbatasan. Masyarakat dari dua kelompok yang sebelumnya berbaur setelah kerusuhan tahun 1999 lalu, terpaksa harus mengungsi menghindari jatuhnya korban. Ribuan warga memilih mengungsi dengan membawa harta bendanya. Bahkan karena panik dengan kerusuhan yang terjadi tiba-tiba, sejumlah warga hanya mengungsi dengan pakaian yang melekat di badannya.

Pantauan Ambon Ekpres (Grup JPNN) ratusan jiwa memilih mengungsi di beberapa lokasi. Pengungsi dari kawasan Mardika menempati gedung sanggar kegiatan belajar di Belakang Soya. Ratusan pengungsi dari Talake, Waringin menempati gedung Gereja Rehobot di kawasan Batu Gantung. Ratusan pengungsi dari Talake dan Waringin juga menempati Masjid Jami"e di Jalan Sultan Babulah.

Beberapa pengungsi juga menempati lokasi pusat penjualan pakaian bekas di kawasan Mardika. Ratusan pengungsi juga memilih menetap di rumah keluarga atau kerabatnya di Kota Ambon. Mereka yang mengungsi karena rumahnya hancur dan ada yang memilih mengungsi karena merasa terancam akibat belum kondusifnya kondisi keamanan.    

Kondisi pengungsi di tempat-tempat pengungsian dadakan itu sunggu memprihatinkan. Mereka kesulitan mendapatkan air bersih dan MCK. Akibatnya, banyak yang mengaku belum mandi sejak pecahnya kerusuhan. Yang menyedihkan, sebagian besar pengungsi terancam kelaparan karena terbatasnya uang yang dimiliki. Mereka hanya mengandalkan uluran tangan dari warga lain dan pemerintah daerah.

AMBON -- Bentrok massa di Kota Ambon, Minggu (11/9) menimbulkan gelombang pengungsi, khususnya di daerah perbatasan. Masyarakat dari dua kelompok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News