3.016 Pengungsi Terancam Kelaparan

3.016 Pengungsi Terancam Kelaparan
3.016 Pengungsi Terancam Kelaparan
Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku Rosmiati Arsyad menyebutkan, jumlah pengungsi, dan yang mengungsi karena masalah keamanan mencapai 3.016. "Hampir semuanya pengungsi berasal dari daerah perbatasan yang menetap di dalam kota," ujarnya, Selasa (13/9). Penyaluran bantuan kata dia, ditangani Pemerintah Kota Ambon. Meski begitu Dinas Sosial Maluku akan berkoordinasi dengan Pemkot untuk menangani masalah ini.     

Di Masjid Jamie jumlah pengungsi sebanyak 194 kepala keluarga. Mereka adalah warga Jalan Baru, Waringin, Talake dan kawasan Jalan AY. Patty. Mereka mengeluh lapar, sementara bantuan hanya diberikan seadanya, beras 25 kg dan Sarimi 5 karton.

Menyikapi hal itu, pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Mesjid Indonesia (BKPRMI) Maluku,  Isra A. Sanaky menilai bantuan semestinya disesuaikan dengan jumlah pengungsi. Ia berharap pemerintah daerah merespon pengungsi yang menjadi korban konflik itu. "Peranan pemda sebagai bentuk kepedulian dan kemanusiaan terhadap basudara-basudara yang berada di barak pengungsian," jelasnya.

Sementara itu pasca bentrokan antarwarga yang terjadi, Minggu (11/9) pemerintah Provinsi Maluku terus berupaya untuk mengatasi persoalan yang terjadi.  Bahkan untuk menampung berbagai  persoalan serta keluhan  yang disampaikan masyarakat Pemerintah Provinsi membentuk posko. Posko yang dibentuk Pemprov itu diketuai Asisten II  Sekertaris Daerah (Sekda) Pemprov Maluku  Drs Burhanudin Bandjar, dengan sekertaris  Kepala Kesbangpol dan Limas Abdul Rahman Renuat.

AMBON -- Bentrok massa di Kota Ambon, Minggu (11/9) menimbulkan gelombang pengungsi, khususnya di daerah perbatasan. Masyarakat dari dua kelompok

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News