31 DPD Minta Jokowi Relakan Airlangga jadi Ketum Golkar
jpnn.com, JAKARTA - Dukungan terhadap Airlangga Hartarto maju sebagai calon Ketua Umum DPP Golkar menggantikan Setya Novanto, terus menguat.
Menurut politikus partai berlambang beringin Yorrys Raweyai, sinyal sangat kuat ditunjukkan oleh 31 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Tingkat I Golkar yang datang menemui Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Kamis (30/11).
"Sinyal dorongan teman-teman DPD itu tadi ada 31 DPD dari 34 DPD yang memberikan dukungan (ke Airlangga)," ujar Yorrys di sela-sela diskusi yang digelar Formappi di Matraman, Jakarta, Kamis (30/11) petang.
Selain didukung mayoritas pimpinan Golkar di daerah, pemerintah kata Yorrys sepertinya juga mendukung Airlangga yang kini menjabat Menteri Perindustrian tersebut.
"Saya hanya mau kasih suasana (pertemuan presiden dengan sejumlah pimpinan Tingkat I Golkar). Biasanya presiden kalau menerima pimpinan partai itu kan didampingi Mendagri, Menko Polhukam dan Mensesneg. Tapi kalau didampingi Menteri Perindustrian ngapain kira-kira. Terjemahkan saja sendiri," ucapnya.
Menurut Yorrys, keinginan para kader menyelamatkan Golkar tidak hanya terkait kepentingan internal, namun juga kepentingan bangsa yang diwakili oleh Partai Golkar.
"Jadi kedatangan para pimpinan tingkat I Golkar bertemu presiden meminta dukungan kepada Jokowi dan meminta pada presiden dan wakil presiden untuk bisa merelakan Airlangga memimpin Golkar," pungkas Yorrys. (gir/jpnn)
Sinyal mendukung Airlangga Hartarto menjadi Ketum Golkar datang dari 31 DPD.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kinerja Ekonomi Nasional Tangguh, Inflasi Terkendali & PMI Manufaktur Ekspansif Lagi
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Nilai Transaksi di Program EPIC Sale Mencapai Rp 14,9 Triliun
- Transaksi Program BINA Diskon 2024 Tembus Rp 25,4 Triliun, Ini Harapan Menko Airlangga
- Penyaluran Jauh Lampui Target, Akses KUR Diperluas Hingga 2 Juta Debitur Baru
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif