3.251 Orang Ditangkap Gegara Keluyuran saat Lockdown Corona
jpnn.com, HARARE - Menteri Informasi, Publisitas dan Layanan Penyiaran Zimbabwe Monica Mutsvangwa mengatakan, lebih dari 3.200 orang telah ditangkap karena kedapatan melanggar kebijakan karantina wilayah (lockdown).
Negara tersebut mulai menerapkan lockdown nasional pada 30 Maret dalam rangka membatasi penyebaran virus corona. Hanya orang-orang yang bekerja di bidang layanan esensial yang diizinkan beroperasi. Sementara anggota masyarakat lainnya diminta tinggal di rumah dan hanya keluar untuk membeli kebutuhan pokok, antara lain makanan dan obat-obatan.
Namun, Mutsvangwa mengatakan, sejumlah warga Zimbabwe melanggar peraturan tersebut. "Saya kecewa melihat beberapa warga membahayakan diri sendiri dan orang-orang di sekeliling mereka dengan mengabaikan aturan lockdown," ucap dia, Kamis (9/4).
"Hingga saat ini, 3.251 orang di seluruh Zimbabwe telah ditangkap usai kedapatan melanggar kebijakan lockdown," paparnya dalam sebuah pernyataan.
Mutsvangwa mendesak masyarakat untuk menunjukkan tanggung jawab dan mematuhi peraturan lockdown. Sejauh ini, Zimbabwe telah mencatat 11 kasus dan tiga kematian akibat COVID-19. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Menteri Informasi, Publisitas dan Layanan Penyiaran Zimbabwe Monica Mutsvangwa mengatakan, lebih dari 3.200 orang telah ditangkap karena kedapatan melanggar kebijakan
Redaktur & Reporter : Adil
- Waspadai Penularan Covid-19 Varian ERIS saat Nataru, Begini Gejalanya
- Dinkes Sumsel Minta 2.000 Vial Vaksin Sinovac ke Kemenkes
- FBI Percaya Covid-19 Lahir di Fasilitas Milik China Ini
- Anak Mantan Presiden Mengamuk di Pesta, Satu Mobil Hancur
- Di Acara Imlek, Jokowi Ungkap Alasan Mengapa Tidak Lockdown, Lalu Bahas Rekening Orang
- Korut Berlakukan Lockdown 5 Hari di Pyongyang, karena Covid-19 Lagi?