34 Calon Jemaah Haji Kotawaringin Mengundurkan Diri, Alasannya Berbeda-beda

34 Calon Jemaah Haji Kotawaringin Mengundurkan Diri, Alasannya Berbeda-beda
Kepala Kantor Kemenag Kotim Khairil Anwar. (ANTARA/Devita Maulina)

Ada pula yang masih ragu-ragu dan menunggu kepastian biaya perjalanan ibadah haji (Bipih).

Sementara, hingga saat ini belum ada kepastian besaran Bipih dari pemerintah pusat.

“Untuk Bipih sampai saat ini belum ada, karena belum ada rapat antara Kemenag pusat dengan Komisi VIII DPR. Jadi, kami belum mengetahui apakah Bipih tahun ini naik atau turun, tetapi kemungkinan tidak beda jauh dari tahun kemarin,” ujarnya.

Khairil menyayangkan adanya calon jemaah haji yang memilih mengundurkan diri mengingat kuota haji setiap tahunnya terbatas, sedangkan daftar tunggu terus bertambah.

Di Kotim, meski dia tak menyebutkan berapa banyak yang mengantre di daftar tunggu, diperkirakan butuh waktu 26 tahun untuk menyelesaikan antrean calon haji tersebut.

Selain itu, daftar tunggu haji yang menjadi acuan adalah dari Kemenag Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan nomor urutnya acak dari seluruh kabupaten/kota di wilayah setempat.

Walaupun calon jemaah haji yang mengundurkan diri berasal dari Kotim, namun penggantinya bisa saja dari kabupaten lain yang berada pada urutan di bawahnya.

“Kuota yang kosong itu tetap akan diisi oleh calon lain, tetapi kami tidak tahu apakah yang mengisi itu dari Kotim atau kabupaten lain, karena sistem antreannya itu urut kacang dari kabupaten/kota se-Kalteng. Makanya, sayang sekali kalau kuota kita tidak terisi optimal,” katanya.

Sebanyak 34 calon jemaah haji Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengundurkan diri dengan alasan berbeda-beda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News