3,5 Jam di Istana Presiden Prancis

Simpel, Presiden Jamu Tamu bak Sahabat

3,5 Jam di Istana Presiden Prancis
Presiden Direktur Lion Air, Rusdi Kirana (kiri) dan CEO Airbus, Fabrice Bregier (kanan) sebelum menandatangani kontrak pembelian 234 unit Airbus yang juga disaksikan Presiden Prancis, Gerard Hollande di Istana Kepresidenan Prancis di Paris, Senin (18/3). Foto: REUTERS
Di ruang utama disediakan seratusan kursi. Sudah ada nama di masing-masing kursi. Saya mendapat tempat duduk di bagian jajaran Direksi Lion Air dan Airbus. Para petinggi Airbus, para menteri, pejabat tinggi Perancis, dan Dubes Indonesia untuk Perancis, Monaco dan Andorra Rezlan Ishar Janie di jejeran kursi lainnya.

Tiga  kursi di atas panggung disediakan untuk Rusdi Kirana, Fabrice Bregier dan Francois Hollande, Presiden Perancis. Di tengah panggung disediakan meja dan dua kursi di belakangnya. Di atas meja diletakkan miniatur A320 berlogo Lion Air.

Di atas meja itu tertata rapi dokumen berbentuk piagam bertuliskan logo Airbus dan Lion Air.  Isinya: Orders from Airbus S.A.S. 234 A320 Family aircraft. 109 A320neo - 60 A320ceo - 65 A321neo. Monday, 18 Maret 2013.  Rusdi Kirana, Co-Founder dan CEO Lion Air Group (di sisi kiri), Fabrice Bregier, President & CEO Airbus (di sisi kanan).

Sebuah podium sederhana ada di sisi kanan panggung dengan bendera Merah Putih, Uni Eropa dan bendera Prancis berkibar berdampingan di latar belakang panggung. Tak ada hiasan lain panggung yang berlatar tirai merah itu.

Bayangan selama ini, masuk ke istana kepresidenan merupakan hal sulit. Tapi tidak begitu dengan Palais de l"Elysee, Istana Presiden Perancis. Laporan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News