3,5 Jam di Istana Presiden Prancis
Simpel, Presiden Jamu Tamu bak Sahabat
Rabu, 20 Maret 2013 – 00:02 WIB
Di ruang utama disediakan seratusan kursi. Sudah ada nama di masing-masing kursi. Saya mendapat tempat duduk di bagian jajaran Direksi Lion Air dan Airbus. Para petinggi Airbus, para menteri, pejabat tinggi Perancis, dan Dubes Indonesia untuk Perancis, Monaco dan Andorra Rezlan Ishar Janie di jejeran kursi lainnya.
Tiga kursi di atas panggung disediakan untuk Rusdi Kirana, Fabrice Bregier dan Francois Hollande, Presiden Perancis. Di tengah panggung disediakan meja dan dua kursi di belakangnya. Di atas meja diletakkan miniatur A320 berlogo Lion Air.
Di atas meja itu tertata rapi dokumen berbentuk piagam bertuliskan logo Airbus dan Lion Air. Isinya: Orders from Airbus S.A.S. 234 A320 Family aircraft. 109 A320neo - 60 A320ceo - 65 A321neo. Monday, 18 Maret 2013. Rusdi Kirana, Co-Founder dan CEO Lion Air Group (di sisi kiri), Fabrice Bregier, President & CEO Airbus (di sisi kanan).
Sebuah podium sederhana ada di sisi kanan panggung dengan bendera Merah Putih, Uni Eropa dan bendera Prancis berkibar berdampingan di latar belakang panggung. Tak ada hiasan lain panggung yang berlatar tirai merah itu.
Bayangan selama ini, masuk ke istana kepresidenan merupakan hal sulit. Tapi tidak begitu dengan Palais de l"Elysee, Istana Presiden Perancis. Laporan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408