3,5 Jam di Istana Presiden Prancis

Simpel, Presiden Jamu Tamu bak Sahabat

3,5 Jam di Istana Presiden Prancis
Presiden Direktur Lion Air, Rusdi Kirana (kiri) dan CEO Airbus, Fabrice Bregier (kanan) sebelum menandatangani kontrak pembelian 234 unit Airbus yang juga disaksikan Presiden Prancis, Gerard Hollande di Istana Kepresidenan Prancis di Paris, Senin (18/3). Foto: REUTERS
Karpet tebal dominan merah di seluruh ruangan. Langit-langit antik yang bertaburan lampu kristal peninggalan abad pertengahan menghiasi langit-langit istana.

Sedangkan dinding di ruangan itu dihiasi lukisan buatan Manufakture des Gobelins, pembuat lukisan pesanan khusus istana Kerajaan  Perancis pada abad ke-17.

Rupanya, itu ruang utama pertemuan di Istana Elysee. Lapang dan lebar. Masuk istana "bersua" dengan penjaga di "front office". Tamu khusus diarahkan ke kanan, melewati ruangan transit yang lapang, megah dan dihiasi jam dan lukisan antik. Lalu masuk ke ruang utama yang punya koridor di sisi kiri dan kanan ke ruang kerja Presiden Perancis.

Sambil menunggu acara, kami berfoto ria. Di semua tempat dibolehkan. Naik di panggung boleh. Memotret dokumen yang ditandatangani Rusdi dan Fabrice pun juga OK. Leluasa mondar-mandir di sela-sela tempat duduk Rusdi, Fabrice dan Hollande, sampai berfoto di podium pun tak dilarang.

Bayangan selama ini, masuk ke istana kepresidenan merupakan hal sulit. Tapi tidak begitu dengan Palais de l"Elysee, Istana Presiden Perancis. Laporan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News