3,5 Jam di Istana Presiden Prancis
Simpel, Presiden Jamu Tamu bak Sahabat
Rabu, 20 Maret 2013 – 00:02 WIB
Karpet tebal dominan merah di seluruh ruangan. Langit-langit antik yang bertaburan lampu kristal peninggalan abad pertengahan menghiasi langit-langit istana.
Sedangkan dinding di ruangan itu dihiasi lukisan buatan Manufakture des Gobelins, pembuat lukisan pesanan khusus istana Kerajaan Perancis pada abad ke-17.
Rupanya, itu ruang utama pertemuan di Istana Elysee. Lapang dan lebar. Masuk istana "bersua" dengan penjaga di "front office". Tamu khusus diarahkan ke kanan, melewati ruangan transit yang lapang, megah dan dihiasi jam dan lukisan antik. Lalu masuk ke ruang utama yang punya koridor di sisi kiri dan kanan ke ruang kerja Presiden Perancis.
Sambil menunggu acara, kami berfoto ria. Di semua tempat dibolehkan. Naik di panggung boleh. Memotret dokumen yang ditandatangani Rusdi dan Fabrice pun juga OK. Leluasa mondar-mandir di sela-sela tempat duduk Rusdi, Fabrice dan Hollande, sampai berfoto di podium pun tak dilarang.
Bayangan selama ini, masuk ke istana kepresidenan merupakan hal sulit. Tapi tidak begitu dengan Palais de l"Elysee, Istana Presiden Perancis. Laporan
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408