35,16 Persen Warga DKI Anggap Ahok Tidak Bersalah
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun mengakui, sulit memprediksi hasil Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
Pasalnya, hingga survei terakhir yang digelar 13-14 April kemarin, selisih persentase antara pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dengan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tak lebih dari dua persen.
"Melihat gap suara yang hanya 1,9 persen dan margin of error survei 4,2 persen, agak sulit secara statistik untuk menentukan pemenang saat ini," ujar Rico di Jakarta, Sabtu (15/4).
Dari survei yang digelar Median 13-14 April kemarin, elektabilitas Anies-Sandi memang lebih tinggi. Mencapai 49 persen. Sementara Ahok-Djarot 47,1 persen.
Elektabilitas pasangan yang diusung Partai Gerindra-Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menunjukkan tren menurun.
Pada survei yang digelar 1-6 April lalu, elektabilitas Anies-Sandi mencapai 49,8 persen. Artinya, terjadi penurunan 0,8 persen.
Sementara elektabilitas Ahok-Djarot menunjukan peningkatan. Dari sebelumnya 43,5 persen pada 1-6 April lalu, menjadi 47,1 persen pada survei terakhir.
Menurut Rico, meningkatnya elektabilitas Ahok-Djarot kemungkinan disebabkan beberapa faktor. Antara lain, semakin mengecilnya persepsi publik Jakarta yang menyatakan Ahok bersalah dalam kasus dugaan penistaan agama.
Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun mengakui, sulit memprediksi hasil Pilkada DKI 2017 putaran kedua.
- Di Debat Kedua, RK-Suswono Janjikan Sekolah Negeri dan Swasta Gratis di Jakarta
- Di Bawah Komando H. Odink, Tokoh Multi Etnik di Jakarta Siap Menangkan RIDO
- Selama Pilkada Jakarta, Pramono tak mau Ubah Panggilan dari Mas ke Bang
- KPU DKI Jakarta Rilis Dana Kampanye 3 Paslon, RK Paling Besar, Dharma Terkecil
- Dapat Nomor 1, Ridwan Kamil: Dulu di Jabar Juga Nomor 1, Alhamdulillah Menang
- Nomor Urut Pilgub Jakarta: RK-Suswono Nomor Urut 1, Dharma-Kun 2, Pramono-Rano 3