359 Napi Tewas, Korban Diperkirakan Bertambah
Jumat, 17 Februari 2012 – 08:12 WIB
COMAYAGUA - Kebakaran yang meludeskan Penjara Comayagua di Honduras menyisakan duka mendalam bagi kerabat dan keluarga korban. Petugas penyelamat harus bekerja ekstra keras dalam proses evakuasi dan pencarian korban. Hingga kemarin (16/2) sedikitnya 359 narapidana (napi) dipastikan tewas saat si jago merah mengamuk pada Selasa malam waktu setempat (14/2) atau Rabu siang WIB (15/2). Selama investigasi itu, Lobo sengaja menonaktifkan para petinggi penjara di seluruh Honduras demi transparansi penyelidikan. Misalnya, mulai kemarin Danilo Orellana tak lagi menjabat sebagai kepala lembaga pemasyarakatan. Dia digantikan wakilnya, Abraham Figueroa. Presiden yang baru menjabat selama dua tahun di negeri Amerika Tengah itu juga berharap tim penyelidik bisa menjalankan tugasnya dengan maksimal.
"Lebih dari 350 orang tewas. Tetapi, juga tidak tertutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah. Kami akan terus melakukan pengecekan agar bisa menginformasikan jumlah korban secara resmi," ungkap Menteri Keamanan Pompeyo Bonilla. Dia menyebut kebakaran yang menjalar sejak pukul 22.50 waktu setempat (pukul 11.50 WIB Rabu) di penjara padat penghuni itu sebagai tragedi.
Presiden Porfirio Lobo langsung menonaktifkan para petinggi lembaga pemasyarakatan di Honduras. Terutama, para pejabat yang bertugas di Penjara Comayagua. "Kami akan melakukan penyelidikan mendalam terkait tragedi menyedihkan ini. Kami akan mencari tahu penyebabnya dan memutuskan siapa yang paling bertanggung jawab atas peristiwa itu," janji pemimpin 64 tahun tersebut.
Baca Juga:
COMAYAGUA - Kebakaran yang meludeskan Penjara Comayagua di Honduras menyisakan duka mendalam bagi kerabat dan keluarga korban. Petugas penyelamat
BERITA TERKAIT
- Bos Ford Motor Sebut Donald Trump Telah Mengacaukan Industri Otomotif Amerika
- Tegas, Sekjen PBB Menentang Pemindahan Paksa Warga Palestina dari Gaza
- Listrik Biarpet, Pak Menteri Salahkan Monyet
- Kim Jong Un Tegaskan Bakal Lebih Mengembangkan Kekuatan Nuklir Korut
- Presiden Erdogan: Tidak Ada yang Bisa Usir Warga Palestina dari Tanah Mereka
- Merespons Usulan Trump, Pejabat Saudi: Pindahkan Warga Israel ke Alaska dan Greenland