36 Orang di Sumsel Meninggal Akibat DBD, Waspada!
Masyarakat diimbau untuk melakukan 3M, yakni mengubur, membuang, dan juga menutup benda yang sapat penampungan air, membersihkan tempat - tempat yang menjadi sarang-sarang nyamuk.
"Serta melakukan pembersihan lingkungan 2 atau 3 kali seminggu, terutama di rumah sendiri untuk menerapkan hidup bersih dan sehat ," pesan Tris.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta masyarakat untuk pengaktifan jumantik, yakni juru jentik nyamuk, baik di masyarakat maupun di sekolah.
"Juru jumantik ini untuk melihat jentik nyamuk tadi, kalau ada genangan dikasi obat sehingga nyamuk/jentik itu akan mati, kemudian diberikan larvasida (abate). Larvasida ini ditabur di tempat-tempat, kolam atau bak mandi," ujarnya.
Selain itu, Tris juga meminta masyarakat untuk memasukan ikan tempalo di tempat-tempat yang terjadi genangan.
"Karena ikan tempalo ini senang dengan jentik-jentik nyamuk itu makanan dia, di mana ada genangan air dikasi ikan tempalo itu akan membunuh secara biologi, lakukan juga foging untuk membunuh nyamuk dewasa," beberapa Tris.
Selain itu, Dinkes Sumsel juga sudah memberikan surat edaran ke kabupaten kota untuk mengantisipasi DBD.(mcr35/jpnn)
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Sumsel meningkat pada Januari - Oktober 2024. Tercatat ada 36 orang meninggal akibat DBD.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati
- Antisipasi Kenaikan Kasus DBD, Dinkes Sumsel Akan Sebar Larvasida ke Kabupaten Kota
- Video Narapidana di OI Diduga Berpesta Narkoba di Sel Viral, Ini Kata Kadivpas
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- WNA China Tewas Kecelakaan di Sungai Musi, Dokter Forensik Ungkap Temuan Ini
- Sanksi Pidana Menanti Kades & Lurah yang Melanggar Netralitas di Pilkada 2024
- Nyamuk Jantan yang Disuntikkan Bakteri Wolbachia Kawin, Begini Hasilnya