362 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau, Petani Rugi Miliaran Rupiah
"Kerugian akibat kematian ikan itu sekitar Rp 7,2 miliar dengan perkiraan harga Rp 20 ribu per kilogram," katanya.
Dia mengakui kematian ikan secara massal itu terjadi setelah curah hujan disertai angin kencang melanda daerah tersebut.
Akibatnya, terjadi pembalikan massa air sehingga berkurangnya oksigen di danau vulkanik tersebut.
Setelah itu, ikan mengalami pusing.
Beberapa jam setelah itu, ikan mati dan mengapung ke permukaan.
“Kami mengimbau petani untuk mengumpulkan bangkai ikan yang sudah mati untuk dikubur, agar tidak terjadi pencemaran air dan udara di daerah itu," imbaunya.
Dia menambahkan pihaknya telah mengimbau petani untuk tidak menebar bibit ikan dari Agustus sampai Januari, karena curah hujan cukup tinggi disertai angin kencang.
Imbauan itu setiap tahun diberikan dan bahkan papan imbauan telah dipasang.
Jumlah ikan yang mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terus bertambah menjadi 362 ton. Kematian ikan itu mengakibat petani rugi miliaran rupiah.
- Yayasan GSN dan PT Atthaya Teken MoU soal Bantuan Pupuk untuk Petani Miskin
- BRI Life Beri Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani & UMKM di Jawa Barat
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Pupuk Indonesia Percepat Penebusan Pupuk Subsidi di Wonogiri untuk Dukung Musim Tanam