3.650 Pekerja di Batam sudah Terserap hingga Juli 2018
jpnn.com, BATAM - Sebanyak 3.650 pekerja sudah terserap di sejumlah perusahaan di Batamindo Mukakuning, Batam, Kepri, hingga Juli 2018.
Perusahaan-perusahaan tersebut membuka lowongan hampir setiap hari dan menerima belasan hingga ratusan pekerja setiap perekrutan.
Berdasarkan data dari pengelola Batamindo tercatat penerimaan terbanyak terjadi pada bulan Mei. Yakni ada 962 karyawan yang diterima. Penerimaan terbanyak juga terjadi pada Juli, yakni sekitar 758 orang. Sementara yang paling sedikit adalah dibulan Juni yakni hanya 164 orang.
Manager Admin and General Affair PT Batamindo Investment Cakrawala, Tjaw Hioeng mengatakan setiap bulan jumlah karyawan yang diterima selalu naik turun.
“Angkanya tidak tetap,” kata Tjaw Hioeng yang biasa disapa Ayung ini, Selasa (7/8).
Dia mengatakan perusahaan-perusahaan yang rutin merekrut tersebut adalah PT Indoyasa, Tunas Karya, Dynacast, Flextronics, Cicor Panatec, Patlite Indonesia, dan Intricon. Dalam sekali perekrutan tenan-tenan itu biasa menerima pencari kerja (pencaker) belasan hingga ratusan.
“Perusahaan-perusahaan ini juga rutin merekrut pada tahun sebelumnya,” katanya.
Melihat banyaknya jumlah karyawan yang diterima Batamindo, Ayung berharap ke depan makin banyak lagi lowongan kerja. Sebab dengan ekonomi yang semakin membaik, maka tenant – tenant Batamindo akan mengembangkan usaha mereka.
“Bila ada pengembangan, tentu butuh tenaga kerja. Harapan kami semoga saja ke depannya makin bagus saja ekonomi Batam,” tuturnya.
Sebanyak 3.650 pekerja sudah terserap di sejumlah perusahaan di Batamindo Mukakuning, Batam, Kepri, epanjang Juli 2018.
- Wamenaker: Negara Berkomitmen untuk Perjuangkan Kesejahteraan Pekerja
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok
- Kecewa, Anggota Komisi VI DPR Minta M Rudi Mundur dari Jabatan Kepala BP Batam, Ini Penyebabnya
- Stres Ancam Kesehatan, Perbaiki Pola Hidup melalui Pendekatan Sadar Risiko
- Menteri P2MI Dorong Peningkatan Skill PMI untuk Tekan Eksploitasi