369 Warga Aceh di Mesir, Aman
Jumat, 04 Februari 2011 – 06:48 WIB
Dijelaskan Azmi, sebagian besar mahasiswa Aceh mendominasi wilayah Qattamea, sisanya menempati kawasan Nashr City, Metro, Hussain dan beberapa asrama yang dikhususkan untuk mahasiswa asing. Ada juga beberapa mahasiswa yang memilih tinggal di provinsi luar kota Cairo.
Tak hanya itu, ujar Azmi, koneksi internet pun terputus selama beberapa hari lalu. Di sebagian besar wilayah Cairo juga pemblokiran status jejaringan sosial membuat mahasiswa kesulitan membangun komunikasi seperti biasa. Hanya beberapa tempat saja yang luput dari pemblokiran. Malah pada hari Jumat (28/1/11) sempat terjadi pemutusan sinyal telepon seluler.
Selain itu, ucapnya, status darurat militer di Mesir, juga berakibat pada ditutupnya seluruh Bank di kota Cairo, sebagai antisipasi dari penjarahan oknum-oknum nakal. Juga telah tejadinya pengrusakan ATM di beberapa lokasi yang menyulitkan mahasiswa mengambil uang. Di beberapa titik kawasan Sayyeda Aisya terlihat mobil-mobil tank milik tentara tengah beroperasi, sedang di titik lain terlihat massa dengan sepotong kayu di tangan memadati ruas-ruas jalan. Suasana jalan masih sepi dari hilir mudik kendaraan.
Disebutkan Azmi melalui surat elektroniknya, pihaknya menilai pihak berwenang masih lamban dalam merespon kondisi mahasiswa. Persatuan Pelajar Mahasiswa Indonesia (PMII) Mesir sendiri telah mengingatkan mahasiswa untuk tidak lagi keluar jauh dan meminta mahasiswa meningkatkan kewaspadaan dari hal-hal yang tak diinginkan. (ian/sam/jpnn)
BANDA ACEH-- Sebanyak 369 warga masyarakat Aceh selama ini tinggal di Kairo, Mesir. Hingga Kamis (03/02) malam, 36 diantaranya sudah dipulangkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan