37 PMI Dideportasi dari Malaysia, Keluhkan Perlakuan Buruk di Tahanan

jpnn.com, PEKANBARU - Sebanyak 37 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal dipulangkan dari Malaysia ke Indonesia melalui Pelabuhan Dumai, Riau.
Pemulangan itu dilakukan pada Sabtu 15 Februari 2025.
Para PMI ini sebelumnya sempat menjalani hukuman penjara selama beberapa bulan sebelum akhirnya dideportasi.
Menurut Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Riau, Fanny Wahyu, mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dengan mayoritas dari Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.
“Sebanyak 37 PMI ini dideportasi dari Tahanan Imigresen Depot Kemayan, Pahang, karena masalah dokumen dan overstay,” ujar Fanny di Pekanbaru, Minggu (16/2).
Salah satu PMI asal Madura, Fauzan, mengungkapkan kondisi sulit yang dialaminya selama di dalam tahanan.
Fauzan dan pekerja lainnya mengaku mengalami gangguan kesehatan seperti gatal-gatal, demam, dan pusing-pusing, tetapi hanya mendapatkan perawatan seadanya.
“Kami banyak yang kena gatal-gatal dan demam. Ada diberikan obat, tapi seadanya saja,” kata Fauzan.
Sebanyak 37 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal dipulangkan dari Malaysia ke Indonesia melalui Pelabuhan Dumai, Riau.
- Termakan Iming-Iming Kerja di Jepang, 20 Pemuda Brebes Rugi Puluhan Juta
- Cegah TPPO dan PMI Ilegal, Imigrasi Batam Tolak Pengajuan Paspor Sebanyak Ini
- Jenazah Victor Maruli Korban Penembakan di Malaysia Tiba di Kualanamu
- BP3MI Kawal 150 PMI yang Dideportasi dari Malaysia
- Bank Mandiri Catat Transaksi Remitansi Tembus Rp 2 Triliun hingga Akhir 2024
- Komisi IX DPR RI Soroti Penembakan PMI di Malaysia, Perlu Dilakukan Perbaikan Perlindungan