370 Mahasiswa Pascasarjana Unhas Terancam Drop Out

jpnn.com - MAKASSAR - Sebanyak 370 mahasiswa Program Pascasarjana (PPs) Universitas Hasanuddin (Unhas) terancam Drop Out (DO). Jika ingin "selamat", mereka harus menyelesaikan studinya paling lambat Agustus mendatang.
Dari 370 mahasiswa, sebanyak 208 orang berasal dari program S-2. Sisanya, 162 orang dari program S-3. Jumlah ini relatif berkurang dibandingkan sebelumnya. Unhas pada April 2014 lalu men-DO lebih dari 400 mahasiswa PPs.
Direktur PPs Unhas, Prof Mursallim, mengatakan bahwa mekanisme DO atau pemberhentian studi di lingkup Unhas bisa diketahui dari sistem registrasi online mahasiswa.
"Batas masa studi program master S2 itu delapan semester. Sedangkan program doktor (S3) 10 semester. Apabila telah melewati batas waktu yang telah ditentukan, secara otomatis akan keluar dengan sendirinya. Kita anggap dia mengundurkan diri," jelasnya kepada FAJAR (JPNN Grup), Jumat (4/7).
Namun, lanjut dia, pihaknya masih memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang sudah dalam tahap penyelesaian ujian tesis atau disertasi.
"Paling lama satu semester. Tetapi biasanya hanya satu atau dua bulan saja, karena tinggal ujian," tutur Mursallim.
Kepala sub bagian Tata Usaha PPs Unhas, Jumiaty, mengatakan bahwa DO mahasiswa juga harus melewati proses pertimbangan yang cukup panjang. Melalui rapat.
"Total mahasiswa yang di DO itu beragam masalahnya. Ada yang tidak melakukan pendaftaran kembali atau tidak lagi membayar SPP. Kemudian tidak lolos evaluasi akademik semester satu dan evaluasi dua semester pertama dengan rata-rata nilai untuk S-2 yakni 2,75 dan 3,0. Khusus S-3: 3,00 dan 3,25, serta telah habis masa studi," jelasnya.
MAKASSAR - Sebanyak 370 mahasiswa Program Pascasarjana (PPs) Universitas Hasanuddin (Unhas) terancam Drop Out (DO). Jika ingin "selamat",
- Siswa Kelas 2 SD Asal Tegal Sumbang Medali Emas Olimpiade Matematika di Thailand
- Kemdiktisaintek: Penyaluran Beasiswa KIP Kuliah dan ADIK Sebelum Lebaran 2025
- Ruang Kelas Masa Depan Google Dilengkapi Perangkat Digital, Wujudkan Pendidikan Inklusif
- Fenomena #KaburAjaDulu Jadi Tren Anak Muda Merintis Karier di Luar Negeri
- G-Schools Indonesia Summit 2025 Ajak Insan Pendidikan Bijak Menggunakan Teknologi AI
- DIGITS Unpad dan Veda Praxis Bedah Tren GRC 2025 dalam Seminar Nasional