37.000 Siswa Terancam Tidak Bisa Belajar
jpnn.com - JPNN.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau lokasi banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selama dua hari, Rabu-Kamis (28-29/12), Muhadjir melihat dari dekat sekolah-sekolah terdampak banjir dan memberi arahan agar pembersihan serta pembenahan sekolah dilakukan segera
“Setelah liburan semester nanti, semua sekolah harus bisa digunakan,” kata Menteri Muhadjir saat mengunjungi Sekolah Dasar (SD) Negeri 55 Bima yang masih tergenang lumpur, Rabu (28/12).
Dia juga mengunjungi SD Negeri 29, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1, serta beberapa sekolah swasta.
Kepada jajaran kementerian dan UPT Kemendikbud di Bima, Muhadjir meminta agar semua pihak bekerja keras mengupayakan agar anak-anak tidak terganggu belajarnya.
“Meskipun kondisi darurat, anak-anak harus tetap bisa belajar. Sekolah-sekolah kita siapkan, alat-alat sekolah kita bantu,” ujarnya.
Tak hanya itu, rehabilitasi sekolah yang rusak dan pengadaan alat-alat elektronik seperti komputer juga menjadi prioritas percepatan awal tahun depan.
Dia berharap agar siswa-siswa yang akan menghadapi ujian nasional tidak terganggu.
“Komputer dan jaringannya untuk ujian nasional berbasis komputer (UNBK) akan kami dahulukan agar segera bisa digunakan untuk belajar,” tuturnya.
JPNN.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau lokasi banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
- Sekolah & Kampus Bisa PTM 100 Persen, Perhatikan 5 Ketentuan Ini
- 27.808 Jiwa Terdampak Banjir di Bima, Dua Orang Meninggal
- Bangkit Pulihkan Negeri untuk Indonesia Maju
- Masukan untuk Mas Nadiem dari UMJ dan Komisi X DPR
- Pengamat: Guru di Indonesia Antikritik, Maunya Gaji Besar, Kualitas Rendah
- Tiga UU Pendidikan Dinilai Sudah Ketinggalan Zaman