375 Juta Orang di Dunia Akan Beralih Profesi pada Revolusi Industri 4.0
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, sebanyak 75-375 juta orang di dunia diperkirakan beralih profesi pada era Revolusi Industri 4.0.
Selain it, akan muncul profesi baru karena dampak pertumbuhan teknologi yang begitu cepat.
“Mau tidak mau, suka atau tidak suka, teknologi akan hadir dalam kehidupan kita. Hal ini membuat perguruan tinggi dituntut untuk siap menghadapi perubahan teknologi," kata Nasir, Sabtu (30/3).
Nasir meminta pimpinan perguruan tinggi untuk terus meningkatkan kualitas dosen agar memiliki kompetensi inti yang akan dibutuhkan pada Revolusi Industri 4.0.
Menurut dia, lulusan perguruan tinggi sangat bergantung dengan kualitas sistem pembelajaran di kampus dan kapabilitas dosen yang mengampu mata kuliah.
”Realitanya di perkembangan teknologi saat ini masih banyak lulusan tidak memiliki kompetensi sesuai dengan apa yang diambil dalam bidangnya,” tutur Nasir.
Dia menjelaskan, perguruan tinggi akan semakin dituntut untuk mempersiapkan para mahasiswanya atas pekerjaan yang belum ada.
Selain itu, perguruan tinggi juga harus menciptakan iptek yang inovatif, adaptif, serta kompetitif sebagai konsep utama daya saing dan pembangunan bangsa. (esy/jpnn)
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, sebanyak 75-375 juta orang di dunia diperkirakan beralih profesi pada era Revolusi Industri 4.0.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Lewat Kegiatan Ini, Mahasiswa di Jatim Diajak Memahami Peran Penting Bea Cukai
- Ganesha Operation Bekali Siswa Sumsel Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi yang Ketat
- Pertama di Indonesia, Asosiasi Mahasiswa China di President University Resmi Berdiri
- Semangat Inovasi Untar Bisa Menginspirasi Institusi Lain dalam Dukung Pembangunan Berkelanjutan
- 30 Finalis Startup Terbaik Siap Bersaing Perebutkan Dana Ratusan Juta di Pertamuda 2024
- Ganesha Operation Bekali Siswa NTB Menghadapi Seleksi Masuk Perguruan Tinggi