38 Pelajar Indonesia di Hangzhou Diminta Tenang, Patuhi China

jpnn.com, JAKARTA - Kedutaan Besar RI di Beijing, China, meminta 38 pelajar asal Indonesia di Hangzhou tetap tenang dan mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan oleh otoritas setempat setelah ditemukan kasus baru COVID-19.
"Jangan panik, patuhi saja prokes yang berlaku," kata Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yaya Sutarya di Beijing, Sabtu.
Kampus Zhejiang University di Kota Hangzhou tiba-tiba dikunci (lockdown) pada Kamis (25/11) malam setelah salah satu dosen dinyatakan positif COVID-19.
Ratusan ribu orang, termasuk dua warga negara Indonesia, terkunci di dalam kampus terbesar yang berada di Ibu Kota Provinsi Zhejiang itu.
Pihak kampus dibantu kepolisian setempat langsung mengunci semua pintu masuk pada Kamis pukul 18.00 waktu setempat (17.00 WIB).
Siapa pun tanpa terkecuali yang berada di dalam kampus menjalani tes asam nukleat (PCR) sehingga terjadi antrean panjang hingga esok harinya. Sempat pula terjadi aksi borong di kantin dan swalayan kampus pada Kamis malam itu.
Yaya mendapatkan informasi bahwa tes PCR kedua mahasiswa asal Indonesia tersebut hasilnya negatif, namun tetap tidak boleh meninggalkan areal kampus sampai situasi benar-benar terkendali.
Lockdown di Zhejiang University tersebut merupakan yang pertama kali terjadi di areal kampus di China dalam dua tahun terakhir.
KBRI Beijing mengeluarkan imbauan kepada 38 pelajar Indonesia di Hangzhou, China
- Menlu China Minta Warga Jepang Setop Dukung Taiwan, Ungkit Dosa Era Perang Dunia II
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Thong Guan Industries Bhd asal Malaysia Resmi Berinvestasi di KIT Batang, Jawa Tengah
- Awas, Pemegang Kripto Harus Waspada pada Perang Dagang AS vs China
- Pelajar Indonesia Raih Prestasi Gemilang dalam Ujian Cambridge International
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19