3M dan Vaksinasi Covid-19 Harus Berdampingan
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio menyatakan penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi harus berdampingan dalam menghadapi pandemi COVID-19.
"Sebelum ada vaksin tetap harus menjalankan protokol kesehatan 3M, nanti sesudah ada vaksin tetap saja 3M tetap dilaksanakan karena memang vaksin ini tidak menggantikan protokol kesehatan, sehingga harus berjalan berdampingan," kata Amin di Jakarta, Senin (14/12).
Amin menuturkan pemberian vaksin memang diharapkan untuk menciptakan kekebalan populasi (herd immunity).
Itu berarti makin banyak populasi yang memiliki kekebalan setelah divaksinasi minimum 70-80 persen, dan diharapkan sisa 20-30 persen dari populasi itu akan terlindungi oleh orang-orang yang sudah divaksinasi.
Amin mengatakan ketika vaksin ada, itu tidak langsung menyelesaikan pandemi karena virus tidak langsung hilang, tetapi virusnya masih hidup di lingkungan sekitar dan tidak musnah.
Jika suatu ketika virus itu berhasil berkembang biak di luar dan jumlahnya banyak, lalu tiba-tiba menyerang, maka bisa terinfeksi.
Ada atau tidak ada sebuah pandemi, protokol kesehatan harus tetap menjadi gaya hidup.
- Satgas Covid-19 Tegaskan Pintu Masuk Indonesia Terus Diperketat Cegah Omicron
- Cegah Penyebaran Omicron, Ini Daftar 14 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia
- Jelang PTM 100 Persen, Bu Retno Ungkap Pelanggaran Protokol Kesehatan di Sekolah
- Satgas Covid-19 Perketat Pintu Masuk di Batam Menyusul Temuan Tes PCR Palsu
- Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Lakukan Hal ini Agar Terhindar dari Omicron
- Ada 8 Kasus Omicron, Satgas Covid-19 Minta Rumah Sakit Lakukan Ini