4 Alasan Dana Darurat Dibutuhkan untuk Keuangan yang Sehat
jpnn.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah berlansung selama kurang lebih dua tahun dan tidak diketahui hingga kapan. Keadaan ketidakpastian ini membuat perencanaan keuangan menjadi semakin penting, termasuk untuk mempersiapkan dana darurat.
Sesuai dengan namanya, dana darurat hanya digunakan untuk keperluan penting dalam situasi mendesak.
Oleh sebab itu, sebaiknya dana darurat disimpan di tempat yang berbeda dengan rekening tabungan yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Founder & CEO MAKMUR, salah satu Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) yang telah memiliki izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sander Parawira mengatakan selagi memiliki penghasilan, jangan lupa menyisihkan sebagian untuk dana darurat.
Menurutnya, besaran ideal dana darurat yang harus disiapkan menyesuaikan dengan tanggungan pribadi. Jika belum punya tanggungan, minimal memiliki dana darurat sebesar enam kali penghasilan bulanan.
Jika sudah punya tanggungan, sebaiknya sebesar 12 kali penghasilan bulanan atau lebih.
Sander membeberkan setidaknya empat alasan kenapa anda membutuhkan dana darurat.
1. Menjadi penolong di saat sakit
Apabila kamu atau keluarga ada yang tiba-tiba sakit, dana darurat dapat digunakan dalam situasi yang tidak dapat diprediksi seperti itu. Mengingat biaya pengobatan yang semakin tinggi, tentu dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Terlebih apabila kamu atau keluarga tidak memiliki jaminan kesehatan.
Dana darurat merupakan salah satu hal penting dalam pengelolaan keuangan, sehingga memiliki rasa nyaman, terutama selama pandemi.
- Legislator Minta Pemerintah Lebih Perhatian pada Industri Kripto
- Waspada Penipuan Online dengan Modus Aplikasi Kencan
- Bank Mandiri Bersama Sucor Sekuritas & Sucor AM Kolaborasi Percepat Inklusi Keuangan
- Wujudkan Pertumbuhan 8%, Indonesia Butuh Investasi Rp 7.000 Triliun Per Tahun
- Indonesia-India Sepakati Penyelesaian Isu Teknis untuk Dorong Perdagangan Kedua Negara
- Deposito Emas Pegadaian, jadi Pilihan Tepat Untuk Berinvestasi