4 Alasan Orang Dewasa Masih Perlu Vaksin Difteri
Orang dewasa yang mengasuh bayi di bawah satu tahun juga sebaiknya melakukan vaksin difteri. Orang dewasa yang dimaksud adalah semua orang yang akan melakukan kontak rutin dengan bayi tersebut, termasuk orang tua, kakek nenek, babysitter, dan lainnya.
3. Penderita difteri yang sudah sembuh
Jika terkena difteri dan berhasil sembuh, Anda tidak secara otomatis mendapatkan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Oleh karena itu, Anda sangat dianjurkan untuk kembali mendapatkan vaksin difteri.
Lebih lanjut, jika ada yang terkena difteri, maka sebaiknya semua anggota keluarga yang serumah juga segera mendapatkan vaksin difteri. Hal ini bertujuan agar penyebaran virus difteri di dalam rumah tidak terjadi.
4. Wanita hamil
Wanita hamil juga disarankan untuk mendapatkan vaksin difteri, yakni dalam bentuk Tdap. Vaksin sebaiknya dilakukan saat kehamilan berada pada rentang usia 27 hingga 36 minggu. Wanita yang sudah melahirkan namun belum pernah mendapat vaksin ini pun disarankan untuk mendapatkannya.
Namun sebelum vaksin, Anda diwajibkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter atau petugas kesehatan. Ini karena vaksin difteri tidak bisa diberikan pada sembarang orang. Salah satu yang tidak disarankan mendapat vaksin difteri adalah orang-orang dengan riwayat alergi berat (reaksi anafilksis).(klikdokter)
Rekomendasi dari IDAI untuk melakukan vaksin ulangan setiap 10 tahun tetap perlu dilanjutkan, sekalipun orang tersebut sudah dewasa. Dengan kata lain, orang dewasa juga perlu mendapatkan vaksin difteri.
Redaktur & Reporter : Yessy
- IDAI Sebut Campak, Rubela, dan Difteri Masih Mengancam Anak-Anak, Risikonya Meninggal
- Ganjar Yakin Vaksinasi Covid-19 di Jateng Bisa Diselesaikan Sebelum Tahap II
- 5 Profesi Ini Wajib Disuntik Vaksin Difteri
- Sedang Sakit, Bolehkah Mendapat Vaksin Difteri?
- Fakta tentang Penyakit Difteri yang Perlu Anda Tahu
- Perhatikan hal ini Terkait Difteri