4 Blunder Fatal Setya Novanto Cs Bertemu Donald Trump

4 Blunder Fatal Setya Novanto Cs Bertemu Donald Trump
Setya Novanto saat bersama Donald Trump. Tampak juga di belakangnya, Fadli Zon. Foto: Spencer Platt/AFP

Kedua, Syamsi memandang ketua DPR diterima tidak lebih dari 3 menit unik sekadar memperlihatkan muka di depan panggung, adalah merendahkan martabat bangsa dan negara. 

"Ketua DPR kita diterima tidak lebih dari 3 menit. Untuk sekadar tersenyum di depan publik Amerika pendukung Donald Trump," sesal Syamsi.

Ketiga, tidak adanya jalan lain untuk mengatakan bahwa rombongan DPR sedang ke luar negeri untuk sebuah perjalanan dinas. "Terus terang, saat ini ada banyak anggota DPR ke ke AS justeru di saat Congress sedang reses (liburan). Mereka lebih banyak menghabiskan waktu jalan-jalan dan belanja," kata Syamsi.

Keempat, Syamsi menyoal kurang hati-hatinya Novanto Cs memilih momen untuk tampil di muka umum.

"Donald Trump dikenal rasis dan anti imigran, termasuk anti Muslim. Harusnya seorang ketua DPR harus berhati-hati. Jangan sampai pertemuan itu menjadi pembenaran sikap dia yang rasis," kata Syamsi.

Sosok yang aktif dalam kegiatan dakwah Islam dan komunikasi antaragama di Amerika Serikat ini terkesan sedih, karena di saat bangsanya menghadapi kesulitan ekonomi dengan jatuhnya harga rupiah, para pejabat negaranya malah kurang sensitif. 

"Memang anggaran itu ada untuk dipakai jalan. Tapi minimal ada rasa solidaritas untuk tidak memakai anggaran pada hal-hal yang tidak penting di saat rakyat menggeliat dalam kesulitan," pungkas Syamsi. (adk/jpnn)

PERTEMUAN Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua Fadli Zon dengan salah seorang calon presiden AS, Donald Trump di New York, AS, masih berbuntut


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News