4 Cara Mengatasi Gap Generasi di Perusahaan
Ciptakan budaya diskusi dan evaluasi, saling mendengar serta memberikan umpan balik yang konstan dan konstruktif. Selain itu juga, dorong karyawan untuk selalu berpikir dalam kerangka yang lebih besar dan kreatif.
4. Adopsi Teknologi Untuk Penuhi Ekspektasi Antargenerasi
Setiap generasi memiliki ekspektasi yang berbeda terhadap perusahaan. Penggunaan teknologi bisa menjadi salah satu jembatan paling efektif untuk memberikan ruang kolaborasi, ekspresi untuk bertanggung jawab dan berkomitmen, serta delivery manfaat karyawan dengan lancar.
Salah satu contohnya dengan automasi sistem operasional HR melalui software HRIS seperti Talenta.
Fitur yang dimiliki seperti Live Attendance memenuhi ekspektasi generasi milenial yang ingin diberi tanggung jawab dan kebebasan yang sepadan dengan mengatur jam kerja sendiri.
Sementara itu, fitur Benefit yang mudah diakses bisa memenuhi ekspektasi baby boomers yang menginginkan komitmen dan manfaat yang ditawarkan oleh perusahaan.
Melalui teknologi, generasi milenial atau baby boomers akhirnya bisa merasakan manfaat yang sama dan arus informasi ketenagakerjaan pun bisa lebih sistematis dan rapi.
VP Marketing Mekari Standie Nagadi mengatakan, gap generasi ini menjadi tantangan besar bagi perusahaan mengatur strategi pengelolaan SDM-nya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 menunjukkan jumlah tenaga kerja dari generasi milenial mencapai 62,5 juta.
- Mantap! PNM Raih Penghargaan di Ajang Investor Daily ESG Appreciation Night
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- 69 Perusahaan dan Organisasi Raih SNI Award 2024
- Mantap! Unilever Indonesia Raih Penghargaan di Ajang CSA Awards
- Bea Cukai Tinjau Langsung Proses Bisnis Perusahaan Ini
- Bea Cukai Tinjau Perusahaan Penerima Izin Kawasan Berikat di Probolinggo, Ini Tujuannya