4 Fakta Baru soal Minyak Goreng! Nomor 3 Enggak Sangka Banget

Selain itu, menurutnya di hari pertama belum semua pasar penerapan minyak goreng satu harga.
Oke menyebut pasokan minyak goreng di pasar tradisional masih terbatas karena urusan administrasi dengan pedagang yang rumit.
2. Panic Buying Tak Terhindarkan
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan stok di ritel modern kosong dipicu karena panic buying atau terburu-buru membeli.
Oke menjelaskan aksi memborong barang dipicu oleh keinginan masyarakat untuk memperoleh minyak goreng kemasan premium.
Menurut Oke, panic buying minyak goreng yang juga terjadi di ritel akibatkan terbatasnya kapasitas yang hanya mampu menyalurkan 20 juta dalam sebulan.
Oke meminta masyarakat agar bijak dalam membeli karena stok minyak goreng dijamin aman.
3. Stok Kosong, Rak Minyak Di isi Kecap dan Chiki
Berdasarkan pantauan JPNN.com di sebagain ritel Jakarta Selatan stok minyak goreng kosong, bahkan rak-rak tempat display diisi kecap, beras hingga makanan kemasan.
Salah satu pegawai mengatakan bahwa semenjak harga minyak goreng mulai turun ke Rp 14.000 per liter, masyarakat berbondong-bondong membeli.
Kebijakan minyak goreng satu harga atau Rp 14 ribu per liter akhirnya telah menjawab keresahan para emak-emak.
- Lebih Dari 20 Mafia Minyak Goreng dan Pupuk Sudah Disikat, Kena Jeratan Hukum
- Bela Dasco, Iwan Sumule: Media Jangan Berhalusinasi Merusak Nama Baik
- Tradisi Mudik Bareng Klik Indomaret Berlanjut di Lebaran 2025, Berangkatkan 9.100 Pemudik
- Ayam Panggang Mbah Dinem di Klaten Rendah Kolesterol, Tanpa Minyak Goreng
- Ada 3 Menu Baru Yummy Choice Indomaret-Japfa Food: Rasakan Kelezatan Ayam Next Level
- Warga Rela Mengantre Sejak Subuh demi Sembako Bersubsidi