4 Fakta Pembunuhan Sadis Bocah Gembala di Takalar
jpnn.com, TAKALAR - Seorang pengembala ternak di Takalar bernama Fathir, 12, tewas dibunuh Aso alias Pello, 50, lantaran sakit hati kepada korban, Minggu (2/12/2018).
Hal tersebut terungkap setelah pelaku tertangkap oleh Tim Resmob Polda Sulsel bersama Resmob Polres Takalar sekitar pukul 23.25 Wita di rumahnya di Dusun Junggea Bontoparan, Kecamatan Mangarabombang, Takalar.
1. Tersinggung setelah dikatai korban
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan,
berdasarkan keterangan pelaku bahwa dirinya telah melakukan penikaman terhadap korban karena ketersinggungan dengan perkataan korban.
“Pelaku tega menghabisi nyawa korban, karena merasa tersinggung dengan ucapan korban terhadap dirinya. Dimana korban pernah mengejek pelaku dengan berkata kasar, sehingga pelaku langsung menikam korban dibagian paha, perut dan leher menggunakan sebilah pisau,” kata Dicky, Senin (3/12/2018).
2. Kepala Fathir diinjak-injak
Tak sampai disitu, lanjut Dicky, setelah menikam korban hingga tewas, pelaku lalu menginjak-injak bagian kepala korban hingga mengalami luka robek.
“Korban setelah meninggal dunia diinjak-injak lagi oleh pelaku, sehingga mengakibatkan ada luka robek di pada bagian mulut dan luka robek bagian kepala. Kemudian pelaku membuang jasad korban ke dalam sungai,” kata Dicky.
Seorang pengembala ternak di Takalar bernama Fathir, 12, tewas dibunuh Aso alias Pello, 50, lantaran sakit hati kepada korban, Minggu (2/12/2018).
- Ibu Kandung Tega Bunuh Bayi Hasil Hubungan Gelap, Sadis
- Motif Pembunuhan Ketika Pesta Miras di Sukabumi Terungkap, Ternyata
- Polrestabes Bandung Ungkap Motif Pria yang Bantai Istrinya Secara Sadis, Ternyata
- Pelarian Suami yang Bantai Istri Berakhir, Ditangkap Warga di Pantai Cibangkong
- Ini Tampang Suami yang Bunuh Istrinya di Bandung
- Upaya Perlawanan Yosep Hidayah Divonis 20 Tahun Penjara, Serahkan Memori Kasasi ke PN Subang