4 Fakta Penting Kinerja APBN hingga Oktober 2024, Penerimaan Bea Cukai Capai Rp 231,7 T

Namun, Menkeu Sri Mulyani mengatakan ekonomi Indonesia, seperti mayoritas negara kawasan ASEAN masih relatif baik.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q3 2024 mencapai 4,95 persen yoy (5,03 persen ctc), masih didukung oleh fundamental ekonomi yang kuat, seperti konsumsi rumah tangga tumbuh 4,91 persen yoy, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 5,15% yoy, dan ekspor tumbuh 9,09 persen yoy.
Dari sisi produksi, penguatan permintaan domestik dan industri hilirisasi menopang pertumbuhan sektor manufaktur sebesar 4,72 persen yoy.
Sektor konstruksi ikut meningkat di 7,48 persen yoy seiring dengan pembangunan infrastruktur.
Indikator inflasi Indonesia pun terjaga rendah di 1,7 persen yoy.
3. Kinerja Penerimaan Bea Cukai Tumbuh Positif
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Budi Prasetiyo menyebutkan salah satu komponen penerimaan dalam APBN, yaitu penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh positif.
Kinerja penerimaan Bea Cukai hingga Q3 2024 mencapai Rp 231,7 triliun atau 4,9 persen (yoy) didorong oleh pertumbuhan seluruh jenis penerimaan.
Bea Cukai mencatatkan penerimaan bea masuk sebesar Rp 43,2 triliun atau mencapai 75,2 persen target dan tumbuh 4,2 persen (yoy).
Ini 4 fakta penting kinerja APBN hingga Akhir Oktober 2024, penerimaan Bea Cukai tumbuh positif
- Bea Cukai Tegal Sita Rokok & Miras Ilegal Sebanyak Ini di Rest Area Tol Pejagan-Pemalang
- Lewat Ekspor, 5,2 Ton Kerapu Asal Wakatobi Tembus Pasar Hong Kong
- Perusahaan Asal Probolinggo Catat Ekspor Perdana Uniform Senilai Rp 3,3 M ke Singapura
- Bea Cukai Berikan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Produsen Tas Jinjing di Jepara
- Bea Cukai Teluk Bayur Tunjukkan Komitmen Berantas Narkotika Lewat Sinergi Antarinstansi
- Bea Cukai Probolinggo Musnahkan Barang Hasil Penindakan Sepanjang 2024, Ada Rokok