4 Faktor Penyebab Tarif Listrik Naik
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian ESDM resmi memutuskan kenaikan tarif listrik yang berlaku 1 Juli 2022 mendatang.
Adapun penyesuaian tarif listrik dilakukan pada lima golongan pelanggan nonsubsidi.
Pelanggan yang mengalami kenaikan tarif, yakni golongan R2 (3.500-5.500 VA), R3 (6.600 VA ke atas), P1 (6.600VA sampai 200kVA), P2 (200 kVA ke atas), dan P3.
Meskipun demikian, keputusan menaikkan tarif listrik disebabkan oleh empat indikator, di antaranya asumsi makro ekonomi, haga minyak mentah indonesia (ICP,) inflasi dan harga batu bara.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan besaran empat indikator asumsi makro menunjukkan kecenderungan yang meningkat sejak Februari hingga April 2022 sebagai dasar penyesuaian tarif.
Menurutnya, setiap kenaikan USD 1 dari harga minyak mentah dunia berdampak terhadap biaya pokok produksi secara keseluruhan hingga Rp 500 miliar.
"Perkiraan APBN di awal tahun ini hanya 63 dolar AS per barel dari harga ICP yang sudah mendekati hampir USD 100 per barel. ADa peningkatan luar biasa, Biaya pokok produksi juga meningkat," ujar Rida dalam konferensi pers, Senin (13/6).
Kebijakan menaikkan tarif listrik hanya diberlakukan untuk rumah tangga nonsubsidi yang berjumlah 2,09 juta pelanggan atau 2,5 persen dari total pelanggan PLN yang mencapai 83,1 juta dan juga kepada golongan pemerintah yang berjumlah 373 ribu pelanggan atau 0,5 persen.
Pemerintah melalui Kementerian ESDM resmi memutuskan kenaikan tarif listrik yang berlaku 1 Juli 2022 mendatang.
- Hore, Mulai 1 Januari dan Februari Ada Diskon 50 Persen Tarif Listrik
- PLN UIP3B Sumatra UPT Palembang Dorong Pemberdayaan Perajin Kain Songket
- Kolaborasi PLN UIP KLT dan BPN Telah Terbitkan 239 Sertifikat Aset
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Peringati Hari Disabilitas Internasional, PLN Gandeng Alunjiva Gelar Synergy Fest 2024
- YLKI: Diskon Listrik 50% Beri Manfaat untuk Daya Beli dan Pemulihan Ekonomi Masyarakat